Disiplin Memilah Sampah, Solusi Jaga Kesehatan dan Terhindar dari Bencana Alam

Disiplin Memilah Sampah, Solusi Jaga Kesehatan dan Terhindar dari Bencana Alam
0 Komentar

SUBANG-Dalam rangka peningkatan kapasitas bank sampah di wilayah Kabupaten Subang, DLH menghadirkan Ketua DWP Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kantor DLH, Kamis (15/9).

Termasuk 10 kepala sekolah di Kecamatan Subang. Kurang lebih 50 orang hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan tersebut diberikan arahan oleh Kepala DLH H Hidayat. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi program KTT ( Kumpul, Tukar dan Tebus), program tumbler mengajar dan sosialisasi asosiasi bank sampah Indonesia (Asobsi).

Baca Juga:Implementasikan Program MBKM, Fikom Unsub Jajaki Kerjasama dengan DPMPTSP SubangBesok Jadwal Penukaran Uang Baru di Alun-alun Pagaden, Warga Subang Jangan Sampai Terlewat 

Program KTT dan tumbler mengajar disampaikan oleh perwakilan dari perusahaan produk plastik dari tulip dengan Tulipware.

Baik program KTT maupun tumbler mengajar bertujuan untuk lebih mendisiplinkan dalam memilah sampah plastik yang ditukarkan dengan poin dan dapat ditebus dengan saldo yang telah terkumpul.

Selain sosialisasi program Tulipware juga sosialisasi Asobsi oleh Ketua Asobsi DPW Provinsi Jawa Barat Warso. Dia menyampaikan alur perjalanan sampah hari ini masih berkebiasaan buruk dan membahayakan bagi alam dan juga kesehatan masyarakat

“Kerena bila plastik terurai dengan waktu yang sangat lama juga berakhir menjadi mikroplastik yang dimakan oleh semua jenis hewan dilaut dan didarat juga tumbuh-tumbuhan yang semuanya akan dikonsumsi oleh manusia,” ujarnya.

Dia melanjutkan, sehingga dapat dipastikan secara tidak sadar manusia makan ikan dan dan tumbuhan sebagai konsumsi mengandung mikro plastik akan merusak kesehatan dan bencana dimana-mana, baik banjir maupun penyakit lainnya.

“Oleh karena itu perlu ada gerakan bersama dengan wadah yang legal sesuai peraturan peundang-undangan yang berlaku sehingga aktivitas bank sampah bisa berjalan dengan baik dan dengan misi edukasi dalam pengurangan sampah. Baik sampah organik maupun sampah an organik yang dikelola oleh bank sampah dengan memulai memilah dari sumbernya, rumah tangga, perkantoran, pasar, sekolah dan sampah domestik perusahaan,” jelasnya.

Sementara itu, H Hidayat mengatakan, dengan sosialisasi yang dilakukan tak lain untuk lebih meningkatkan semangat dan terus berbuat dalam pengurangan sampah.(ysp)

0 Komentar