SUBANG-Kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak Kabupaten Subang masih menyisakan misteri siapa pelakunya. Polisi dari Polres Subang maupun Polda Jabar belum lama ini melepas garis polisi yang bertengker di rumah yang menjadi saksi bisu kejadian keji tersebut.
Berdasarkan pantauan pada Kamis (15/9) pukul 11.00 WIB, rumah yang menjadi TKP dari ditemukannya jasad Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) itu terlihat lebih bersih. Bahkan, rumput liar yang sebelumnya menutup dari rumah tersebut sudah tidak ada.
Suami sekaligus ayah korban, Yosep Hidayah mengatakan, pihak keluarga membersihkan bagian halaman depan dari TKP tersebut agar terlihat lebih rapih serta tak berkesan kotor.
Baca Juga:Kejari Subang Kembangkan Kasus Bandes, Kasipidsus: Kemungkinan Ada Tersangka BaruBerikut Jadwal Pendaftaran Panwascam Kabupaten Subang
“Kemarin dibersihkan bagian luar sama halamannya saja, biar pantes aja di lihatnya enggak kumuh kesannya kayak apa gitu kalau misalkan masih ada rumput liar,” ujar Yosep.
Menurut Yosep, bahkan pihak kepolisian dari penyidik Polres Subang pun turut membantu membersihkan rumput-rumput liar yang berada di halaman TKP tersebut. Namun, Yosep mengaku untuk bagian dalam rumah belum dibersihkan karena masih menunggu petunjuk dari pihak kepolisian.
“Dibersihkannya bareng keluarga saja dibantu juga sama pak polisi dari penyidik Polres Subang kemarin,” katanya.
Pada 18 Agustus 2022 tepat satu tahun kasus pembunuhan Tuti serta Amalia terpampang baliho besar bertuliskan tuntutan warga dari Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak. Selain tuntutan, dalam baliho tersebut juga warga meminta perhatian kepada pihak terkait atas kejelasan kasus yang menimpa Tuti dan Amalia tersebut.
Saat dikonfirmasi, Yosep mengaku tidak mengetahui akan hilangnya baliho yang sebelumnya terpampang tepat disamping dari rumahnya itu.
“Kalau terkait baliho kita keluarga nggak tahu dicopotnya sama siapa, cuman memang waktu itu warga sudah izin sama saya mau pasang baliho sama pihak keluarga juga,” ucap Yosep.
Meski demikian, tujuan Yosep untuk meminta menuntaskan kasus kematian dari kedua orang tercintanya tersebut masih berlanjut. Maka dari itu, ia tetap meminta perhatian khusus kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya sudah ia surati.
Baca Juga:Panda Porprov Jawa Barat Inventarisir Kebutuhan CaborKasus Dugaan Ijazah Palsu JPU Tuntut Popon 2,6 Tahun Penjara, DPP PAN Belum Rekomendasi PAW
“Minta perhatian kepada pemerintah juga terutama Pak Jokowi yang kemarin sudah kami surati, jangan sampai redup saya mewakili keluarga meminta kasus ini jangan sampai redup,” ungkapnya.