SUBANG-Kuota gas elpiji 3 kg di Subang cukup banyak. Masyarakat tak perlu khawatir kekurangan gas elpiji subsidi tersebut. Pasalnya, dari tahun ke tahun alokasi gas subsidi untuk Subang terus ditambah.
Meski begitu, masih saja ditemui masyarakat yang mampu malah menggunakan gas subsidi. Padahal gas itu untuk masyarakat tidak mampu, sebab bertuliskan untuk masyarakat miskin. Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Subang meminta agar masyarakat mampu jangan menggunakan gas melon yang subsidi.
Ketua Hiswana Migas Subang Teddi Aditia Rachman mengatakan, kuota gas elpiji 3 kg untuk tahun 2022 membaik. “Karena pemerintah menambah alokasi gas elpiji,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Buruknya Aspek Sosial Politik dan Ekonomi Terhadap Kedaulatan PertanianBUMDes Wancimekar Bikin Kios di Depan Sekolah
Teddi menyampaikan, sudah beberapa tahun lalu kuota gas subsidi sebanyak 1,2 juta tabung setiap bulannya. Tahun 2022 ini ditambah menjadi 1,4 juta tabung per bulan.
“Sehingga dengan penambahan tersebut tidak akan terjadi potensi kelangkaan gas melon,” jelasnya.
Dia mengatakan, dengan banyaknya kouta gas subsidi itu jangan sampai salah peruntukkannya. Seharusnya gas subdisi itu untuk masyarakat tidak mampu.
“Jangan sampai tidak tepat sasaran penggunaannya oleh masyarakat,” katanya.
Teddi menyampaikan, akibat masyarakat mampu menggunakan gas subdisi, maka gas yang non subsidi bisa jadi tidak laku di pasaran.
“Akhirnya penjualan gas non subdisi tidak baik,” ujarnya.(ygo/ysp)