KARAWANG-Polres Karawang memanggil terlapor dugaan penculikan dan penganiayaan dua wartawan di Karawang pada hari ini, Senin (26/9).
“Iya, agenda hari ini pemanggilan para terlapor ke Mapolres Karawang,” kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Arief Bastomy, pada Senin (26/9).
Arief menjelaskan, hingga sore ini belum ada satu pun yang datang.
Baca Juga:Jalan Pertanian Poros Desa di Pagaden Barat DiperbaikiJangan Khawatir Kuota Gas Subsidi untuk Kabupaten Subang Melimpah, Segini Jumlahnya
“Belum ada datang, tapi ada salah satu terlapor melalui pengacaranya datang memberikan surat keterangan sakit,” jelas dia.
Jika tidak ada yang datang, kata Arief, maka pihaknya akan mengagendakan ulang pada hari Kamis (29/9).
“Kami masih menunggu hari ini,” katanya.
Dua warga Karawang, Jawa Barat diduga diculik dan dianiaya oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Karawang.
Aksi penganiayaan itu viral di media sosial. Diduga keduanya dianiaya karena mengkritik di media sosial (medsos).
Dua warga itu bernama Gusti Sevta Gumilar (29) dan Zaenal Mustopa wartawan media online.
Salah satu korban Gusti juga membuat laporan ke Polres No STTLP/1749/IX/2022/SPKT. Reskrim Polres Karawang, pada Senin (19/8) malam.
Berdasarkan informasi, kasus penculikan dan penganiayaan itu dialami Gusti Sevta Gumilar dan Zaenal bermula dari acara launching klub sepakbola Persika 1951 Karawang di Stadion Singaperbangsa, Sabtu (17/9) malam.
Baca Juga:Buruknya Aspek Sosial Politik dan Ekonomi Terhadap Kedaulatan PertanianBUMDes Wancimekar Bikin Kios di Depan Sekolah
Menurut pengakuan Gusti, dia awalnya dipanggil oknum PNS itu masuk ke salah satu ruangan di stadion. Di dalam ruangan itu, oknum pejabat PNS Karawang ditemani beberapa orang dan pintu ditutup.
“Jam 12 malam itu saya sudah di ruangan. Ruangan ditutup engga boleh ada yang masuk selain orang-orang dia, pegang HP pun terbatas,” kata Gusti.
Dia melanjutkan, saat itu juga oknun PNS menekan menanyakan keberadaan Zaenal. Sambil dicekoki minuman keras dan dipaksa minum air urine hingga dipukul beberapa kali.
Akhirnya Zaenal datang dan dilakukan hal serupa dengan melakukan penganiayaan hingga tak sadarkan diri.
“Dari 12 malam sampai pagi, saya sadarkan diri jam 11. Dievakuasi oleh saudara saya, saya dikasih tidur di hotel tidak boleh pulang. Saya pulang setengah enam lebih minggu sore,” jelas dia.
Adapun penyebab penganiayaannya, menurut Gusti dia memang menulis status di akun facebook mengkritik acara sepakbola tersebut.