Pada umumnya, riya terbagi menjadi dua, yaitu riya dalam niat dan riya dalam perbuatan.
- Riya dalam niat
Dilakukan dengan maksud yang tidak ikhlas kepada Allah SWT atau sebab mengharapkan pandangan positif dari orang lain.
Melakukan perbuatan yang disisipi harapan supaya dilihat, didengar, atau memperoleh pamor baik di mata orang lain.
Baca Juga:Tersandung KDRT Terhadap Lesti Kejora, Rizky Billar Diperiksa Polisi Hari Ini Kamis 06 Oktober 2022Link Download Cooking Mama Mod APK All Recipes Unlock Terbaru 2022, Klik Di Sini
Hal ini berakibat, esensi perbuatan atau ibadah yang dilakukan menjadi pincang dan amal perbuatannya ditolak, bahkan diganjar dengan dosa.
Sesuai Sabda Nabi Muhammad SAW:
“Sesungguhnya sahnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya,” (H.R. Muslim).
- Riya dalam perbuatan
Dilakukan dengan mengharapkan perhatian orang lain melalui sikap dan sifat terlihat atau terdengar orang lain.
Contohnya, apabila ia mengimami Shalat, maka bacaannya diperbagus sedemikian rupa supaya orang lain memberi pujian. (Wallahu a’lam)
Ketiga hal itu merupakan penyakit hati yang perlu dihilangkan dari sekian banyak penyakit hati lainnya.
Semoga kita semua terhindar dari segala macam penyakit hati yang merusak keimanan. Aamiin. Wallahu a’lam. (Jni)