OPINI – Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S. at-Taubah : 122).
Potensi manusia sebagai objek pendidikan
Manusia merupakan makhluk yang berpotensi untuk dididik secara baik dan berkesinambungan. Karena manusia diciptakan oleh Allah makhluk yang sempurna fi ahsani taqwîm Yang memiliki berbagai macam potensi yang siap diaktualisasikan dalam kehidupan seperti potensi perkembangan jasad, potensi perkembangan intelektual, potensi perkembangan sosial, potensi perkembangan moral-spritual, dan sebagainya.
Yang diperlukan untuk menguasai dan mengembangkan kehidupan di dunia ini.
Salah satu contoh dari potensi manusia adalah potensi intelektual.
Baca Juga:Kemenag Buka 1.000 Kuota Beasiswa Non GelarKemendikbudristek Hadirkan Tiga Museum Baru di Indonesia
Allah berikan kepada Nabi Adam yang merupakan manusia pertama yang menunjukan kecerdasan luar biasa melebihi makhluk-makhluk lain, setelah mendapatkan pengajaran dari Allah Subhanahu Wata’ala. Seperti yang Allah firmankan dalam Q.S. al-Baqarah/2:31 :
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar! (Q.S. al-Baqrah/2 :31)
Bahwa Pendidikan bagi anak merupakan tanggung jawab kita semua. Dimulai dari keluarga yang merupakan lembaga pendidikan pertama (al-madrasah al-ûla), masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan, hingga negara.
Mendidik berarti membangun karakter untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul lahir dan batin yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan akhlak mulia. Untuk membentuk sumber daya manusia ini tidak mudah tentunya, perlu adanya pendidikan yang bersifat berkelanjutan ( longlife education),
“Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke kiang lahd ( al Hadits)”
Pendidikan yang membimbing manusia sejak berinteraksi dengan lingkungannya hingga dia wafat.
Islam sangat memberikan perhatian terhadap pendidikan karakter ini, agar kehidupan di dunia ini damai, sejahtera, bermartabat, dan membawa kemaslahatan bagi seluruh makhluk termasuk untuk kebahagiaan di dunia dan dia akhirat.
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua