PURWAKARTA-Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta memediasi PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) dengan warga Kampung Tegalnangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur yang terdampak pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung, Selasa (12/10).
Bertempat di Lingkungan Pemkab Purwakarta, Sekda Purwakarta Norman Nugraha mengatakan, hasil dari mediasi ini disepakati bersama jika pelaksana proyek, dalam hal ini PT Sinohydro, bakal melakukan proses perbaikan rumah warga yang sebelumnya rusak dampak pengerjaan proyek nasional itu.
“PT KCIC sudah memerintahkan langsung ke subkontraktor PT Sinohydro mulai besok (13 Oktober 2022) proses pengerjaan rumah warga mulai dilakukan dan alhamdulilah warga menerima,” kata Norman kepada wartawan usai memediasi warga dengan pihak PT KCIC.
Baca Juga:Pemkab Subang Akan Rekrut 2.000 P3K, Perwakilan Guru Kawal Paripurna DPRDBejat!! Ayah Kandung Cabuli Anaknya Selama Enam Tahun di Karawang
Dirinya menyebutkan, dalam proses pengerjaan bakal dilakukan pendampingan untuk menentukan dalam segi desain dan teknis lainnya. “Soal di lahan yang sama atau titik lain, nanti warga dan PT KCIC berkomunikasi di lapangan,” ujar Norman.
Pun halnya dengan besaran nominal ganti rugi, lanjut Norman tidak dibahas secara detail, yang penting warga kembali memiliki rumah sesuai yang diharapkan. “Kami akan awasi betul. Besok (hari ini, red) proses pengerjaan mulai dikerjakan,” ucap dia.
Disinggung bilamana proses pengerjaan belum juga direalisasikan, Norman menegaskan bakal terus mendorong pihak PT KCIC untuk melakukan proses tangung jawab terhadap warga terdampak.
“Yah kita akan terus dorong untuk segera merealisasikan apa yang menjadi tanggung jawab PT KCIC,” kata Norman tegas.
Sementara itu, Kontraktor proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan memperbaiki rumah warga Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta yang mengalami dampak pembangunan proyek KCJB.
Dalam audiensi yang dilakukan bersama dengan warga Purwakarta, pihak kontraktor dalam hal ini Sinohydro akan bertanggungjawab atas kerusakan yang terjadi disebabkan oleh proyek KCJB.
“Pihak Sinohydro sudah bertemu dengan warga dan Alhamdulillah musyawarah bisa berjalan dengan lancar. KCJB Insya Allah akan selalu komitmen untuk bertanggung jawab terhadap dampak-dampak pembangunan selama proyek KCJB berlangsung,” papar Corporate Secretary PT KCIC, Rahadian Ratry.(add/vry)