Catatan Harian Dahlan Iskan: Alvin Allianz

Catatan Harian Dahlan Iskan: Alvin Allianz (foto via Disway.id)
Catatan Harian Dahlan Iskan: Alvin Allianz (foto via Disway.id)
0 Komentar

Kate mempersoalkan mengapa papanya diadili dua kali untuk peristiwa yang sama. Lalu mengapa pelaku utamanya dihukum 2,5 tahun sedang papanya 4,5 tahun. Kate berkesimpulan papanya dihukum karena sangat berani membela kliennya.

Dia menyebut kasus investasi bodong. Ribuan orang jadi korban. Ratusan yang minta Alvin memperjuangkan hak mereka. Demikian juga korban investasi robot. Ratusan lagi yang minta dibela Alvin. “Penjahatnya belum ditahan. Malah papa saya yang sekarang ditahan,” katanyi.

Mengapa Kate begitu berani?

“Ini papa saya. Yang memelihara saya sejak kecil. Memberi makan saya. Menyekolahkan saya. Mama saya saja tidak melakukan itu. Sampai papa dipenjara dengan tuduhan menculik saya. Bagaimana bisa menculik anaknya sendiri,” ujar Kate.

Baca Juga:Poki Games Online, Link Terbaru Game yang Viral di Tiktok, Dapet Ribuan Game Gratis!Donor Darah Jelang HLN, PLN Purwakarta Tarik 69 Pendonor

“Seharusnya Indonesia beruntung punya orang seperti Alvin Lim,” ujar Advokat Saddan Marulitua Sitorus SH. Sitorus malam itu mendampingi istri dan putri Alvin menjenguk ke tahanan. “Alvin punya warna sendiri dalam ikut menegakkan hukum,” ujar Sitorus.

Setelah dihukum akibat tuduhan menculik anak, Alvin kena perkara lagi: soal dokumen asuransi Allianz.

Alvin dijatuhi hukuman 4,5 tahun oleh pengadilan negeri Jakarta Selatan. Itu tahun 2018. Saat dijatuhi hukuman itu Alvin tidak hadir di pengadilan. Ia lagi di Singapura.

Dua terdakwa lainnya dihukum 2,5 tahun. Sekarang mereka pasti sudah bebas.

Putusan tahun 2018 itu tanpa mengharuskan Alvin ditahan. Masa tahanannya sudah habis, demi hukum. Jalannya sidang waktu itu memang tidak lancar. Badan Alvin sering lemas di depan hakim. Ketika diperiksa tekanan darahnya sangat tinggi.

Alvin juga menderita gula darah. Sampai masa tahanan lewat, perkara belum selesai disidang. Alvin harus dikeluarkan dari tahanan. Ia ke Singapura. Tidak tentu kapan pulang. Putusan pun dijatuhkan in absentia.

Atas putusan itu jaksa naik banding ke pengadilan tinggi. Alvin pun pulang. Ia terus bersuara keras. Terutama terhadap polisi dan jaksa. Videonya tentang itu tidak terhitung banyaknya.

Alvin memang mengajari masyarakat untuk memvideokan apa saja kalau diperlakukan tidak adil oleh penegak hukum. Lalu diminta mengunggahnya ke medsos. Itulah, katanya, senjata rakyat yang ampuh untuk melawan ketidakadilan. Terutama bagi orang yang tidak punya uang untuk menyuap dan tidak punya jabatan untuk melobi.

0 Komentar