Maka dari 241 anak yang gagal ginjal mendadak itu –133 meninggal dunia– bisa diteliti keracunan apakah mereka itu. Atau virus apakah yang menyerang mereka.
Indro berkeyakinan itu terkait Covid-19. Baik dari virus asli maupun dari vaksinasi yang menggunakan vaksin mRNA. Indro sudah sangat mendalam melakukan penelitian itu. Ia juga sudah mengingatkan sejak hampir tiga tahun lalu.
Memang sudah ada obatnya. Tapi dengan harga Rp 16 juta/ampul, bagaimana rakyat bisa membelinya. Tentu bisa lewat BPJS. Tapi Indro memilih konsisten di jalur Protokol Rakyat.
Baca Juga:Tembus Pasar Amerika, Diorama Action Figure Karya Warga PleredCara Mendownload Lagu MP3 Gratis, Bisa Di Android dan Laptop, Mudah Bingits!
Di bidang ini pun Indro sudah merumuskan Protokol Rakyat itu: pakai ramuan sapu jagat.
Ini bisa dilakukan dengan murah, mandiri, selama tiga bulan. Tidak tergantung pada orang lain, terutama pabrik obat yang kapitalistik.
“Tapi bagi yang ginjalnya sudah gagal tidak bisa lagi pakai Protokol Rakyat,” katanya.
Protokol Rakyat ”Sapu Jagat” itu berupa ramuan hasil bumi Indonesia. Terdiri dari 6 macam empon-empon: 1 jari kencur, 3 batang serai, 1 jari lengkuas, 7 bilah bunga pekak, 1 jari temu mangga, 3 siung bawang merah, 1 sendok makan kulit pulo sari/ pulo waras.
Semua itu direbus. Diminum. Mudah, murah, dan mandiri.
Istri saya sudah mulai belanja semua itu kemarin. Tinggal temu mangga dan adas pulo waras yang belum dapat. Saya pernah kena Covid. Anak saya juga vaksinasi pakai mRNA. Lebih baik mencegah daripada jadi radiator. (Dahlan Iskan)