BANDUNG BARAT-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melarang penjualan dan konsumsi semua obat-obatan sirup. Larangan ini merupakan langkah kewaspadaan di tengah melonjaknya penyakit ginjal akut pada anak yang tengah marak terjadi di Indonesia.
Padahal, obat sirup sudah lama digunakan para orang tua untuk mengobati anaknya yang sakit. Selain itu, obat sirup juga memang mudah didapatkan di apotek.
Namun bagi sebagian warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat, hilangnya obat sirup yang peredarannya disetop sementara tidak menjadi masalah. Sebab, dari jaman dahulu warga telah memanfaatkan obat-obatan tradisional untuk mengobati gejala batuk, pilek dan panas.
Baca Juga:Nestlé dan BKKBN Hadirkan Dapur Sehat Atasi Stunting Kasus Pelanggaran Protokol Kesehatan, GM Taman Anggur Divonis Enam Bulan Penjara
Seorang warga, Arin Sugianto (46) mengaku, sudah turun temurun memanfaatkan obat tradisional daripada membeli obat kimia yang dijual di pasaran. Selama ini obat tradisional dianggap efektif menurunkan sakit yang dialami keluarganya.
“Kebetulan pekarangan rumah saya itu ditanami berbagai jenis tanaman obat keluarga. Jadi ketika ada keluarga yang sakit, obatnya bisa langsung diambil dari sana,” kata Arin ditemui di rumahnya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang.
Menurutnya, salah satu tamanan yang bisa menurunkan panas pada anak adalah bunga kecombrang atau masyarakat Sunda biasa menyebut ‘honje’ yang merupakan tanaman rempah yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan.
“Batang honje dipotong-potong, kemudian ditumbuk terus direbus hingga mendidih. Didinginkan sebentar sampai hangat lalu air rebusannya dikompres, atau langsung diminum pada anak,” ujarnya.
Selain honje, obat penurun panas untuk anak lainnya adalah labu siam. Cara penggunaannya, labu siam diparut lalu dikompres pada kening. Lanjut dia, obat-obatan tradisional itu memiliki manfaat luar biasa, bahkan cara pengolahannya bisa dilakukan di rumah.
“Untuk obat penurun panas bisa juga dengan parutan bawang merah campur minyak telon. Jika panas tidak turun dalam tempo 3 hari, baru dibawa ke dokter,” tuturnya.
Dia mengatakan, bahan-bahan obatan tradisional sangat gampang tumbuh dan banyak ditemui di Lembang, bahkan terkadang bisa tumbuh liar tanpa perawatan. Orang tua jaman dahulu sudah mengenal obat tradisional sebagai salah satu bahan alami yang memiliki khasiat untuk kesehatan.