PURWAKARTA – Stunting jadi persoalan bersama, dimana setiap Stakeholder harus ikut berperan dalam penanganan kondisi gizi buruk yang terjadi di masyarakat.
Seperti yang dilakukan jajaran TNI AD dalam menurunkan angka kasus Stunting dengan turun langsung ke masyarakat melalui program Babinsa Masuk Dapur.
Dandim 0619/Purwakarta Letkol Arm Andi Achmad Afandi mengatakan program Babinsa Masuk Dapur sebagai bentuk dukungan TNI AD dalam upaya menurunkan angka kasus stunting di masyarakat.
Baca Juga:ART Korban Penganiayaan Pasutri di Bandung Barat Alami Luka di Sekujur TubuhSatgas dan Aparat Kewilayahan Diminta Berperan Aktif Tangani Warga yang Isoman
Sembako yang dibagikan juga sebagai sumber gizi dan nutrisi, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Babinsa Masuk Dapur merupakan bagian dari program TNI AD untuk membantu pemerintah daerah dalam menyejahterakan rakyatnya.
Di mana, kami ingin memastikan masyarakat tidak ada yang kelaparan atau kekurangan makanan,” kata Dandim kepada wartawan di Makodim 0619/Purwakarta, Rabu (2/11).
Adapun paket sembako yang dibagikan itu berisikan 5 kilogram (kg) beras, 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, dan mi instan.
“Babinsa Masuk Dapur juga dilaksanakan untuk mengetahui secara langsung kondisi perekonomian masyarakat yang berada di wilayah, sehingga para Babinsa dapat membantu meringankannya,” ucapnya.
Pihaknya pun telah menginstruksikan para Babinsa di seluruh jajaran Koramil untuk mengunjungi sekaligus menyisir rumah warga yang membutuhkan yang berada di wilayahnya masing-masing.
“Saat menemukan sasaran, yakni rumah warga yang membutuhkan, Babinsa langsung menyerahkan bantuan berupa paket sembako gratis. Babinsa juga menanyakan berbagai persoalan yang ada di masyarakat sekitar untuk kemudian ditangani lebih lanjut,” ujar Dandim.(add/sep)