PASUNDAN EKSPRES – Gerhana bulan total akan terjadi pada 8 November 2022 mendatang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gerhana bulan total bisa diamati dari Indonesia.
“Durasi totalitas gerhana bulan total pada 8 November 2022 akan berlangsung slama 25 menit 44 detik,” dikutip dari situs BMKG.
Gerhana bulan total adalah fenomena terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Baca Juga:Web Penghasil Saldo Dana, Tanpa Aplikasi, Mudah dan Terbukti MembayarBudi Daya Gandum Lokal Berpotensi Kurangi Ketergantungan Impor
Fenomena ini terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada pada satu garis lurus. Bulan akan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi.
Akibatnya, tidak ada sinar Matahari yang bisa dipantulkan ke permukaan Bulan. Saat puncak gerhana Bulan total terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah.
Gerhana bulan total ini akan terjadi awal apada pukul 16.09 WIB dan berakhir pada pukul 19.49 WIB.
Lebar Gerhana Bulan Total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570. Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).
Waspada Banjir Rob
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga pesisir untuk mewaspadai potensi banjir ROB atau banjir pesisir yang terjadi pada saat gerhana bulan total.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menyebut, angin yang berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 km/jam di beberapa perairan Indonesia, mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang.
“Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah yang secara umum, dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” kata Eko dalam keterangannya.
Baca Juga:Sinopsis Sinetron Karena Aku Sayang yang Diperankan Verrel BramastaLINK Nonton Film Horor Telegram Cocok untuk Temani Waktu Liburmu
Sementara itu ditambahkan, Koordinator Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Hendra Suarta mengungkapkan bahwa Gerhana Bulan Total juga memiliki pengaruh ke lingkungan.
Salah satu dampaknya adalah adanya air laut pasang atau rob.
“Dampak terhadap lingkungan, adanya air pasang di sejumlah wilayah Indonesia. Banjir rob di sejumlah wilayah tertentu,” kata Hendra Suarta
Hal itu terjadi karena daya tarik Matahari dan Bulan saat GBT terjadi dapat meningkatkan air laut pasang.