BANDUNG- Forum Kepala Sekolah SMA Swasta (FKSS) Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa menolak diturunkanya BPMU dari yang sebelumnya Rp700 ribu persiswa menjadi Rp600 ribu.
Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) Jawa Barat Ade D Hendriana mengatakan, aksi yang dibuat sebagai sebuah respon atas kebijakan Pemrov Jawa Barat dan DPRD Provinsi yang memutuskan BPMU di angka Rp600 ribu.
“Diputuskan di paripurna Senin yang lalu bahwa BPMU di angka Rp600 makanya kita turun ke jalan hari ini,” kata Ade D Hendriana pada Senin 07 November 2022.
Baca Juga:Dua Tahun UMK di Subang Tidak Naik, Buruh Minta Tahun Depan Naik 13 Persen Tolak Penurunan BPMU, FKSS Jawa Barat Unjuk Rasa di Depan Gedung Sate Bandung
Tidak kurang dari 1000 peserta aksi hari ini melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung yang meminta Pemprov Jabar untuk kembali menaikan BPMU di angka Rp700 ribu.
Setelah aksi unjuk rasa selesai, pihak FKSS Jawa Barat dihubungi oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat dan melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi beserta jajaranya.
Setelah audiensi selesai, Pasundan Ekspres pun meminta tanggapan kadisdik terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh FKSS Jawa Barat hari ini.
“Itu bagian dari harapan mereka, dan kalau solusi yang kita lakukan di tataran pemerintahan, memang ada solusi dalam aspek di tingkat dinas, ada solusi di tingkat pemerintahan,” kata Dedi Supendi
“Kalau solusi yang kita harapkan sekarang di level dinas bahwa anggaran yang masih di kita ya hanya Rp600 ribu,” kata Dedi Supendi.
Menurut Dedi, pihaknya hanya bisa menawarkan anggaran yang sudah ada kepada para pihak swasta agar anggaran tersebut kapan akan dilakukan pemberkasan, dan tidak bisa menambah lebih karena bukan kewenanganya.
“Kewenangan di kita apa, yang sekarang sudah masuk itu Rp600 ribu mau dicairkan kapan,” katanya.(yay/ysp)