PURWAKARTA-Sate Maskar Ajib menjadi salah satu kuliner sate maranggi yang paling direkomendasikan. Lokasinya yang strategis, berada di tengah-tengah Kota Purwakarta, membuatnya mudah dijangkau.
Lalu bagaimana dengan rasanya? Jangan ditanya, sate maranggi made in Maskar Ajib gurih, empuk, dan manis. Pas mewakili sajian sate maranggi yang khas Purwakarta itu.
“Almarhum Bah Ajib tutup usia pada 2021 lalu pada usia 68 tahun. Adapun usaha saat ini dilanjutkan oleh saya,” ujar Nenden Yunita, putri Bah Ajib, saat ditemui di lokasi, Jalan Mr. Dr. Kusumahatmaja No. 03, Kelurahan Cipaisan, Kabupaten Purwakarta, belum lama ini.
Baca Juga:Paparan Asap Rokok Tingkatkan Risiko Stunting pada AnakHarga Kebutuhan Pokok Mulai Alami Kenaikan
Kelezatannya terletak dari bahan pilihan dan cara memasaknya. Daging yang masih segar dibaluri bumbu khusus. Kemudian dibakar di atas bara api arang. Cukup menunggu sekitar lima menit, sate sudah siap saji.
Aroma sate yang lezat langsung menyeruak saat menu ini dihidangkan. Apalagi dipadukan dengan bumbu racikan khusus yang dilumurkan lagi setelah daging matang.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa proses pembuatan Sate Maranggi Ajib fokus kepada penyerapan bumbu, baik sebelum maupun sesudah dibakar. Sehingga, rasa dagingnya menjadi berbeda karena cenderung basah dan berbumbu.
“Yang menjual sate maranggi di Purwakarta sangat banyak. Namun, bumbu racikan satenya berbeda satu sama lain. Pun halnya dengan Sate Maskar Ajib,” ucap Nenden.
Tak hanya resep yang diwariskan mendiang ayahnya, tapi juga cara berjualan dan membangun hubungan baik dengan pelanggan. “Ayah saya selalu berpesan untuk selalu senyum dan jujur sama pelanggan,” katanya.
Salah seorang pelanggan, Heri (48) mengaku sudah sejak dulu berlangganan sate maranggi Maskar Ajib. “Minimal sebulan dua kali saya bersantap di sini dengan keluarga,” ujarnya.(add/sep)