Paparan HIV/AIDS yang terus bertambah tiap tahunnya. Faktor hubungan seks yang menyimpang, pemakaian jarum suntik secara bergantian dan lainnya. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang terus melakukan upaya, untuk menemukan penderita HIV/AIDS dalam rangka menekan penularannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Maxi menyebut kurun waktu 1999-2022, ada sebanyak 2.692 kasus HIV/AIDS.
“Itu yang ditemukan. Prediksi kita masih banyak lagi di luaran sana,” ungkapnya.
Dokter Maxi mengatakan, penularan HIV/AIDS bak gunung es. Artinya, banyak penderita HIV/AIDS yang belum ditemukan di Subang.
Baca Juga:Penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) bagi Guru SD, PAUD dan TK Perlu Pendampingan KhususHujan Deras Sungai Citarum dan Cibeet Meluap, 155 Rumah di Karangligar Terendam Banjir
Atas dasar itu, pihaknya senantiasa melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat di berbagai kesempatan. Kegiatan tersebut mulai dari sampel darah dan lainnya, yang bertujuan ketika penderita HIV Aids ditemukan, maka bisa diberikan pengobatan secara berkala maupun edukasi.
“Kasus harus ditemukan, baru kita tangani. Jika tidak ditemukan, bagaimana kita bisa menanganinya? Oleh karena itu kita gencar lakukan pemeriksaan ke masyarakat,” katanya.
Dijelaskan Maxi, saat ini penularan HIV/AIDS lebih didominasi oleh Laki Suka Laki (LSL) yang paparannya meningkat. “Trend LSL sedang meningkat,” tutupnya.(ygo/vry)