Sekda Jelaskan Video Viral Bupati Soal Rp 28 M Adalah Utang Pemda, Kang Dedi: Kalau Harus Dibayar Secara Pribadi Saya Siap Berikan Seluruh Aset

KONFIRMASI: Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengkonfirmasi langsung terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang tidak dibayarkan dirinya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta.MALDIANSYAH/PASUNDAN EKSPRES
KONFIRMASI: Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengkonfirmasi langsung terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang tidak dibayarkan dirinya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta.MALDIANSYAH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

“Jadi bukan kewajiban mantan bupati ya?,” tanya Kang Dedi kembali.

“Kan kemarin juga statement saya sampaikan setiap yang ada di neraca keuangan itu kewajiban pemerintah daerah,” jawab Norman.

Kang Dedi kemudian menceritakan tahun terakhirnya menjabat sebagai Bupati Purwakarta atau tahun 2017 silam. Saat itu ia menyadari bahwa tahun selanjutnya kepemimpinan akan dilanjutkan oleh pejabat sementara. Dan saat dijabat oleh pejabat sementara anggaran tidak akan digunakan secara optimal karena keterbatasan wewenang.

Menurut Kang Dedi, saat itu ia pun terus menggenjot pembangunan di Purwakarta agar tak ada lagi sisa utang pembangunan. Sehingga produk saat ia menjabat bisa dinikmati oleh publik seperti jalan dan berbagai bangunan.

Baca Juga:Kalender Indonesia 2023, Lengkap Kalender Hijriyah dan Libur Tanggal Merah, Download di Sini!Kalender 2023 Lengkap dengan Tanggal Merah, Link Download CDR PDF dan JPG Di Sini!

“Memang meninggalkan utang pemerintah daerah, tetapi dari sisi kalkulasi ekonomi itu negara diuntungkan. Karena kalau pembangunan dilakukan sekarang maka harganya menggunakan 2017, kemudian dibayarkan 2018-2019 negara untung karena kalau pembangunan digeser ke tahun itu pasti harganya sudah beda,” ucapnya.

Dari serangkaian keberhasilan pembangunan tersebut maka lahirlah citra publik yang baik bahwa Kang Dedi berhasil membangun Purwakarta. Sehingga banyak masyarakat yang ingin pembangunan terus dilanjutkan.

“Akhirnya pilihan politiknya jatuhnya pada Pak Wabup yang tentunya punya pasangan dengan Ambu Anne Ratna Mustika. Nama Ambu itu saya yang bikin karena dia adalah ibunya orang Purwakarta,” katanya.

Meski sudah dijelaskan secara rinci terkait utang yang viral, namun Kang Dedi siap bertanggung jawab secara finansial jika memang diperlukan untuk melunasi.

“Tetapi andaikata uang itu harus dibayar secara pribadi, walaupun itu tidak boleh karena itu uang negara, saya seluruh aset yang saya miliki saya berikan ke pemerintah daerah. Gak apa saya miskin yang penting hidup saya tidak merugi,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.(mas)

 

0 Komentar