KARAWANG-Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Karawang, mencatat 250 kasus HIV/AIDS dari bulan Januari sampai September 2022. Kasus homoseksual menjadi salah satu penyebab tertinggi.
“Jumlah penderita HIV laki-laki sebanyak 157 orang dan perempuan sebanyak 93 orang. Penyebab terjadinya penularan paling tinggi adalah lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, yang menyumbang 72 kasus,” ujar Staf KPA Karawang, Yana Aryana.
Menurutnya, kasus. Penularan lainnya dari Wanita Pekerja Seks (WPS) sebanyak 5 kasus, waria ada 2 kasus, pelanggan seks ada 8 kasus, pasangan risiko tinggi ada 15 kasus, ibu hamil ada 25 kasus dan penularan lainnya ada 122 kasus. “Rentang usia penderita HIV terbanyak pada usia produktif yaitu usia 25 sampai 49 tahun dengan jumlah 169 orang,” katanya.
Baca Juga:Apindo Tolak Rekomendasi Kenaikan UMK 10 PersenSekda, Wabup dan Ketua DPRD Bertemu Dedi Mulyadi Bahas DBHP?
Dijelaskan Yana, berbagai upaya pemerintah untuk mencapai ending AIDS 2030, agar tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian akibat AIDS, tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV di masyarakat. “Untuk mencapai itu kita butuh strategi yaitu dengan startegi STOP AIDS (Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Yana, KPA juga melakukan pendampingan, test and treat populasi WPS, LSL, Waria, Penasun, Pelanggan dan Ibu hamil. “Untuk tes HIV saat ini sudah tersedia di layanan kesehatan masyarakat,” katanya.
Yana juga mengatakan, dalam hal temukan orang yang HIV positif dengan memperbanyak tes HIV bagi kelompok beresiko tinggi WPS, LSL, Waria, Penasun, Pelanggan dan Ibu Hamil di layanan kesehatan puskesmas dan RS.
“Orang yang ditemukan HIV positif, langsung diobati di layanan pendampingan, dukungan dan pengobatan atau PDP di RSUD, RSKP, PKM Cikampek, Ciampel, Cilamaya, Lemahabang, Rengasdengklok, Kutawaluya dan pedes,” katanya.
Ia menambahkan, ODHIV yang sudah minum obat harus dipertahankan minum obatnya jangan sampai putus. Tujuannya untuk mensukresi virus HIV di dalam tubuhnya, jangan sampai berkembang biak.