Selepas ngaji Maghrib bersama anak-anak, saya sengaja membuka chatting whatsapp (WA) anak saya, yang baru duduk di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sebagai orang tua saya memiliki kekhawatiran, media sosial (medsos) memberikan pengaruh yang tidak baik kepada perkembangan jiwa, karakter, tutur kata dan perilakunya.
Bisa membuka chattingnya itu pun karena kebetulan, hand phone (HP) nya tidak dipassword. Sehingga saya bisa membukanya. Biasanya, sulit saya meminta kerelaan anak-anak, untuk saya pinjam HPnya. Apalagi untuk periksa chatting medsosnya.
Baca Juga:Innalillahiwainnailaihirajiun, LORD RANGGA Meninggal Dunia Hari Ini, Ini PenyebabnyaBREAKING NEWS! Dugaan Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung Hari Ini, Tulisan ISIS di Motor Pelaku
Dan alangkah kagetnya, campur sesak di dada, saya temukan di whatsapps group (WAG) teman-temannya, bahasa yang digunakan sangat jauh dari santun.
Bahkan sangat-sangat tak pantas. Walau bukan postingan anak saya (ini bukan membela anak sendiri), tetap saja membacanya membuat tercengang dan sesak dada.
Dan saya hawatir, anak saya pun akan terpapar perilaku bahasa yang tak santun dan tak pantas. Saya pun teringat, suatu ketika memeriksa hp anak-anak didik saya, pun menemukan hal yang sama.
Jauh dari kata santun, tak pantas, tak beradab dan tumpul kepekaan. Kepekaan terhadap apakah bahasa yang digunakan akan menyakiti dan berdampak terhadap yang membacanya, sirna.
ruang maya yang menjadi realitas. Realitas yang dialihkan ke ruang maya. Ruang maya yang menjadi ruang aktualisasi dan menunjukkan eksistensi serta jati diri.
Eksistensi yang diwakili oleh update status dari apapun yang dilakukan di dunia nyata. Eksistensi yang utopi. Namun memberikan godaan gebyar selebritis instan di dunia maya. Juga selebrasi follower dan jempol (like). Mengunduh cuan tak ketinggalan menjadi haluan.
Galau hati, bahagia, atau apapun, seolah menemukan sandaran. Cukup dengan update status di medsos. Menjambret kemarahan dan ketakberadaban dalam sumpah serapah serta nafsu hewani, tertumpah ruwah.
Baca Juga:Ledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung Hari Ini, Rabu 07 Desember 2022, Ada Potongan TubuhKocok Arisan Online Tanpa Aplikasi, Tak Perlu Ribet, Tinggal Masukkan Nama di WEB LUCKY WHEEL
Bermahkota ketakwarasan, tumpul nalar serta kepekaan, seolah kewajaran dalam ungkapan di media sosial. Itulah yang saya hawatirkan.
Medsos bisa menjadi ruang maya yang gelap (dark space), mendorong ketersesatan. Ruang gelap dari aturan, sopan santun, tatakrama bahkan nilai. Semua bisa memengaruhi.