SUBANG-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Subang menyebut, banjir yang terjadi di depan Tokma Cadika, Otista, depan SMP 1 Subang dan jalan KH.Dewantoro kemarin, itu disebabkan karena pengerjaan perbaikan drainase sedang memasuki tahap pemeliharaan.
Sehingga ketika intensitas curah hujan tinggi, tembok penahan tanah yang dibuat tidak bisa membendung derasnya air.
“Kita kan masih dalam tahap pemeliharaan, sehingga ketika intensitas curah hujan tinggi, tembok penahan tanah yang kita buat tidak sanggup membendung air tersebut,” ujar Sekertaris Dinas PUPR Subang Andri Priatna.
Baca Juga:Perempuan Tewas Terbakar Dalam Mobil di Pantura Subang, Dibunuh Suaminya Karena Kesal Istri Masih Kerja di Tempat Hiburan Malam Pengelola Tol Cipali Siapkan Skenario Contra Flow Hadapi Arus Libur Nataru 2022
Dinas PUPR Subang akan berupaya memperkuat tembok penahan tanah, juga menambah jumlah lubang pembuangan air.
“Di samping memperkuat, kita juga akan menambah jumlah Lubang pembuangan air di depan Tokma Cadika dari 6 menjadi 10 lubang,” ujarnya.
Dia mengaku sudah menginstruksikan kepada jajarannya untuk sesegera mungkin melakukan pengerjaan tersebut.
Seperti diketahui, banjir terjadi di jalan depan Tokma Cadika – Subang pada hari Jumat (9/12).
Padahal Dinas PUPR melakukan pengerjaan drainase dengan total anggaran Rp5,2 miliar. Antara lain depan SMPN 1 Subang Rp400 juta, jalur Otista Rp4,2 miliar, Jl.KH.Dewantara Rp260 juta dan depan Tokma Cadika Rp400 juta.
Sementara itu, warga Dangdeur- Subang Ato Wikarta (55) mengatakan, banjir yang terjadi di depan Tokma Cadika tidak pernah terselesaikan. Padahal sudah dilakukan perbaikan drainase oleh pemerintah daerah.(ygo/ysp)