P5 ini merupakan salah satu pembeda dengan kurikulum sebelumnya yang orientasinya adalah hasil dengan mengaplikasikan pelajaran secara sinergis, jangan sampai guru beranggapan bahwa setiap kurikulum sama sehingga tidak melakukan perubahan apapun. Perubahan kurikulum ini yang paling besar perannya adalah guru sebagai pelaksana pembelajaran dengan orientasi pembelajaran yang berbeda-beda. Dengan demikian difinisi Kurikulum seperti yang diutarakan oleh Saylor, Alexander, dan Lewis, bahwa kurikulum merupakan semua upaya yang diadakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk menstimulus peserta didik belajar, baik belajar di dalam kelas, di halaman sekolah, maupun ketika berada di luar sekolah, bisa terlaksanaka dengan baik.
Menurut ketiga ahli ini tugas kurikulum yang harus dilaksanakan oleh guru adalah menstimulus peserta didik agar peserta didik menemukan jati dirinya serta bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya tanpa meninggalkan karakter bangsanya. Dengan demikian maka lahirnya kurikulum baru ini diharapkan bisa melahirkan generasi yang Takwa kepada Tuhannya, berkebhinekaan global, gotong-royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Selamat datang Kurikulum Baru yang Merdeka, selamat berkarya dengan penuh kemerdekaan kepada para pengemban kurikulum demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasil. Semoga.