“Harmonisasi artinya penyesuaian dan penyelarasan. dan yang harus diharmonisasi terlebih dahulu adalah internal yang ada di BPPSDMP, baik personal, struktural, program dan kegiatan. “Karena ini menjadi kunci keberhasilan BPPSDMP,” tegasnya. “Semuanya harus sama, denyut nadi, desahan nafas, denyut jantung harus sama. Sekali BPPSDMP mengatakan TANI AKUR semua warga BPPSDMP harus berjuang harus selaras dan senafas untuk mensukseskan program-program dimaksud,” ungkapnya.
“Kita juga harus harmonisasi dengan eksternal agar selaras dengan Eselon I Kementan, stakeholder lainnya yaitu Penyuluh Pertanian, Petani Milenial, Poktan, Gapoktan, P4S, KWT, dllnya di seluruh Indonesia dari desa hingga Pusat, sehingga menghasilkan simponi yang sangat indah,” ucapnya.
“Besok di Polbangtan Bogor, BPPSDMP akan memberikan apresiasi kepada Petani Milenial, Penyuluh Pertanian, P4S yang berperan aktif dalam pembangunan pertanian dan juga sebagai pengungkit untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Apresiasi diberikan kepada insan SDM pertanian karena yang paling besar kontribusinya. Utama dan pertama adalah SDMnya,” tegasnya.
Baca Juga:Subang Paling Komitmen Turunkan Angka Stunting,Diapresiasi Gubernur Jabar Ridwan KamilKoramil 1908/Purwakarta Bakal Jadi Percontohan, Wujud Sinergitas TNI dengan Pemda
Kontribusinya yang luar biasa sebagai peningkatan produktivitas, profesional, mandiri berdaya saing dan berjiwa entrepreneurship. Penyuluh Pertanian adalah garda terdepan pembangunan pertanian di lapangan dan yang paling dekat dengan petani.
Maka, Penyuluh harus meningkatkan diri, profesioanal, mandiri dan berjiwa entrepreneurship untuk menghasilkan petani yang berwirausaha supaya terjun bebas di samudera pertanian Indonesia.
Dedi menjelaskan bahwa selama tahun 2022 Presiden Jokowi sudah meresmikan 221.721 orang Petani Milenial tercatat 38.799 orang telah mengakses KUR dengan jumlah akad senilai Rp. 2.232.671.088.318.
“Karena salah satu indikator membangun wirausaha pertanian adalah berapa petani milenial yang mendapatkan dan memanfaatkan KUR. Berdasarkan data SIMLUHTAN jumlah petani yang disuport Kementan sebanyak 22.612.150 orang, 4.069.112 orang di antaranya telah mampu mengakses KUR dengan jumlah outstanding KUR senilai Rp. 66.697.412.848.338,- luar biasa pembinaan SDM nya,” ungkapnya.
“Untuk memasifkan diseminasi informasi pembangunan pertanian berbasis teknologi informasi BPPSDMP telah melaksanakan program-program seperti Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian (MSPP), Ngobrol Asik Penyuluhan (NGOBRAS), Bertani on Cloud (BoC), Millenial Agricultural Forum (MAF), Webinar, Podcast dan TV Show, Training of Trainer (ToT) dan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh telah mampu menyerap 6.848.343 viewer,” pungkasnya.(eko/sep)