SUBANG-Setiap harinya 12 pasangan suami istri di Subang bercerai. Alasan perceraian mereka yakni karena faktor ekonomi dan perselisihan.
Panitera Ahmad F Pengadilan Agama Subang mengatakan, dari Januari – 20 Desember 2022 ada sebanyak 4.299 perkara perceraian. Terdiri dari 3.255 cerai gugat dan 1.074 cerai talak.
Dari total sebanyak 4.299 perkara, maka sebanyak 12 pasangan bercerai setiap harinya.
Jika dibandingkan dengan tahun 2021, tingkat perceraian tidak berbeda jauh. Tahun 2022 ini mencapai 4.299 perkara, di tahun 2021 mencapai 4.295 perkara.
Baca Juga:Digitalisasi bank bjb Diapresiasi TP2DD dan Bank IndonesiaPrestasi Gemilang bank bjb, Sabet Penghargaan Indonesia Most Trusted Companies
“Tahun 2021 untuk cerai gugat ada 3.145 perkara dan cerai talak 1.150 perkara,” katanya.
Ahmad menyampaikan, permasalahan klasik yang menjadi penyebab perceraian yakni didominasi faktor ekonomi sebanyak 1.908 perkara.
Perselisihan dan pertengkaran terus menerus sebanyak 1.821 dan meninggalkan satu pihak sebanyak 166 perkara.
Salah satu buruh Pabrik di Subang Lidya (25) mengaku terpaksa bercerai karena suaminya tidak memberikan nafkah. Suaminya tidak bekerja, sedangkan Lidya harus banting tulang bekerja.(ygo/ysp)