KABUPATEN CIAMIS — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengecek pabrik produksi jajanan anak PT.
Dua Saudara di Jalan Tentara Pelajar, Desa Margaluyu, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jumat (13/1/2023).
Kunjungan ini untuk memastikan keamanan dan kesehatan jajanan anak.
Hasil pengecekan, Pak Uu — sapaan akrab Uu Rizhanul Ulum — mengungkapkan, bahwa produk makaroni matang untuk jajanan anak yang diproduksi PT. D
Saudara ini terbukti aman dan bersih.
Baca Juga:Rekomendasi Film Netflix Januari 2023, Dari Horor Sampai Romantis!Resep Es Krim Mirip Mixue, Mudah dan Bisa Dibuat di Rumah
Tak lupa Pak Uu mengimbau orang tua agar lebih selektif memilih jajanan, dan tidak beranggapan semua jajanan berbahaya seperti cikbul.
“Setelah saya cek dari mulai awal, kemudian diproduksi dan dari bahan baku dan lainnya, ini sangat luar biasa. Insyaallah tidak meragukan,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.
“Saya berharap masyarakat jangan menyamaratakan makanan-makanan yang sering dijajakan oleh para penjual di warung-warung dan lainnya, dengan kasus yang sekarang sedang beredar tentang cikbul itu,” tuturnya.
Pak Uu mengatakan, cikbul yang saat ini ramai diperbincangkan menunjukkan bahwa bahan baku pembuatannya berkualitas rendah.
Berbeda dengan produk makaroni Dua Saudara yang aman dikonsumsi semua kalangan.
“Kalau cikbul _kan_ kita tahu sendiri bahan bakunya juga seperti itu. Kalau makanan seperti (makaroni) ini jelas higienis, bersih, dan juga tidak menjadikan madharat bagi pemakannya, termasuk anak-anak juga aman mengkonsumsi,” kata Pak Uu.
“Makanya daripada makanan yang aneh-aneh, tolong orang tua memilih makanan yang umum yang ada di pasaran,” imbaunya.
Baca Juga:Ide Jualan Makanan 2023, Dijamin Laris Manis!Sudah Tayang! Link Nonton Anime Tondemo Skill de Isekai Hourou Meshi
Dinas Kesehatan Jawa Barat menetapkan kasus chiki ngebul dengan status darurat medis sejalan dengan status Kejadian Luar
Biasa (KLB) dari Kementerian Kesehatan, dan pengawasan terhadap kasus chiki ngebul pun ditingkatkan.
Ini seiring kasus keracunan cikbul di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi. Plt.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana mengklarifikasi, di Kabupaten Tasikmlaya ada 24 anak mengonsumsi cikbul pada periode yang sama, tujuh anak bergejala.
Enam anak sudah diobervasi puskesmas dan sudah pulang kembali ke rumah. Sedangkan satu anak sempat dirawat di RS SMC Tasik tapi juga sudah pulang ke rumah.