SUBANG– Demam lato-lato yang menyebar di berbagai daerah mulai mereskan. Sejumlah daerah pun melarang para siswa membawa lato-lato ke sekolah.
Sejumlah Sekolah Dasar (SD) di lingkungan Kordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Kecamatan Pamanukan, menghimbau siswanya untuk tidak membawa lato-lato ke sekolah. Larangan itu muncul setelah banyak para siswa dengan antusias membawa lato-lato ke sekolah.
Himbauan larangan membawa lato lato ke sekolah disampaikan oleh Kepala Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Pamanukan Dadang Ruhiyat dengan melakukan pengawasan kepada para siswa.
Baca Juga:Ketua KNPI Subang Kecewa Pelantikan Tidak Dihadiri Pemimpin DaerahDEEP : Masyarakat Harus Ikut Kawal dan Mendorong KPU Buka Data Silon Perseorangan
Menurut Dadang, dengan dilarangnya siswa membawa lato lato ke sekolah untuk menjaga suasana pembelajaran yang nyaman di sekolah. Sehingga jika siswa membawa lato-lato ke sekolah di khawatirkan tidak fokus belajar dan juga demi menjaga keselamatan siswa.
“Bermain lato-lato membahayakan karena terbuat dari material keras dan cara memainkannya yang dibentur-benturkan, suara yang ditimbulkan permainan itu juga bising sehingga bisa mengganggu kegiatan pembelajaran,” ujar Dadang. Rabu, (18/1).
Dadang mengungkapkan bahwa selama ini belum ada laporan secara lisan ataupun tertulis perilah kejadian kecelakaan yang disebabkan permainan lato-lato oleh anak SD.
“Belum ada laporan kejadian. Tapi jika terjadi pun itu adalah sebuah resiko ketika kita menggeluti sesuatu, contohnya jika kita belajar bersepeda maka resikonya jatuh, sama halnya dengan bermain lato-lato,” ungkapnya.
Menurut Kepala Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Pamanukan, pihaknya lebih setuju anak pelajar bermain lato-lato daripada bermain gadget atau ponsel.
“Walaupun lato-Lato itu berbahaya, tapi lebih berbahaya bermain ponsel atau gadget, karena ponsel itu dampak negatifnya luas,” ujarnya. (cdp/ded)