Pendekatan Humanis dalam Pembelajaran yang Efektif

Play to Not Lose
0 Komentar

Pembelajaran seharusnya menekankan pentingnya emosi, dan mengedepankan komunikasi yang terbuka dengan peserta didik.

Tidak perlu terlalu kaku dan terikat pada peraturan yang baku. Menerapkan peraturan memang penting, tetapi perlu pendekatan yang humanis dalam menerapkannya. Jadi, apa yang menjadi tujuan belajar tidak hanya tercapai dari ranah kognitif tapi juga bagaimana peserta didik menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran mandiri. Dengan pendekatan humanis, peserta didik akan lebih mudah untuk diarahkan.

Pendekatan humanis dalam pembelajaran di sekolah dapat tercermin dalam perilaku yang memanusiakan manusia, contohnya diantaranya menghargai dan menghormati sesama, melakukan aksi sosial, mengapresiasi karya seseorang, tidak mengejek, tidak melontarkan sumpah serapah, saling memaafkan, gotong royong, dan saling mengasihi. Ketika peserta didik sudah merasa nyaman, mereka akan mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan lebih baik, tidak perlu lagi sulit diarahkan, karena mereka akan memiliki kesadaran sendiri untuk belajar dan mengikuti peraturan sekolah.

Baca Juga:Dishub Subang Optimis Skema E-Parkir Penuhi Target Rp2,7 MSiswa di Subang Diskusi Soal Perubahan Iklim dengan Siswa India

Pendekatan humanis dalam pembelajaran akan membantu peserta didik untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi yang ada dalam diri mereka. Peserta didik menjadi pelaku dalam memaknai pengalaman belajarnya sendiri. Pendekatan humanis mendorong peningkatan kualitas diri manusia melalui penghargaannya terhadap potensi fitrah individu dalam hal ini segala potensi positif yang ada pada setiap peserta didik.

Sejatinya pendidikan itu adalah untuk manusia dan bukan manusia untuk pendidikan, Karena itu, proses yang berlangsung didalamnya harus mampu mengimplementasikan nilai-kemanusiaan pada tataran konseptual dan praktis. Pembelajaran yang efektif tidak akan tercipta apabila terjadi “kekakuan” dalam proses pembelajaran di sekolah. Dunia belajar adalah dunia yang sangat dinamis. Anak terus menerus berkembang, mengalamai gejolak psikologis tiada henti. Perwujudan pembelajaran efektif menuntut sekolah bertindak fleksibel, tidak harus terikat pada aturan birokratis yang ketat.

Pendekatan humanis harus dikedepankan, dengan hubungan komunikasi dan relasi antara pihak sekolah, guru, peserta didik dan orang tua akan terbentuk dengan baik. Peserta didik dan guru akan memiliki hubungan kekeluargaan yang baik, sehingga kegiatan belajar mengajar yang tercipta akan menyenangkan dan efektif.

0 Komentar