SUBANB-Kabar penculikan anak sekolah membuat khawatir masyarakat. Ada pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp tersebut tersebar luas mengenai penculikan beberapa anak.
Kabar ini membuat pihak sekolah memperketat pencegahan aksi penculikan, salah satu nya dengan menerapkan kartu penjemput murid.
“Kita berlakukan kartu pejemput murid sejak minggu kemarin,” kata Staf Bidang Pendidikan Yayasan Robithoh SDIT Alamy Subang Ramdan Hamdani.
Baca Juga:YAQUBA Gelar Muker, Ustad Teguh Muhammad Berharap Pengembangan Pendidikan Al Bayan Berkelanjutan Kapolsek Pabuaran Ajak Pelajar SMPN 1 Pabuaran Jaga Kondusifitas
Pihak sekolah memberlakukan kartu penjemput tersebut, untuk mencegah murid- murid di jemput oleh orang tidak dikenal.
“Jadi yang bisa menjemput murid adalah orang tua atau yang mewakili dan bisa menunjukkan kartu penjemput,” ujarnya.
Seperti diketahui, kabar heboh mengenai penculikan anak sekolah di Rancakalong – Sumedang yang tersebar di aplikasi WhatsApp dipastikan hoax.
Hal itu ditegaskan Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan saat melakukan penelusuran, yang ternyata status whatsapp dibuat oleh EK (53) warga Kecamatan Sumedang Utara, dan DC warga Rancakalong secara spontanitas.(ygo/ysp)