KARAWANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang, menyatakan jika realisasi investasi pada tahun 2022 sebanyak Rp 37,195 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp 28 triliun.
Kepala DPMPTSP Karawang, Eka Sanatha melalui Sub Kordinator Informasi dan Data, Oktaf Hariaji mengatakan, pada tahun 2022 jumlah investasi dari PMA (Penanaman Modal Asing) sebesar Rp 28,854 triliun dari 1944 jumlah LKPM dan untuk PMDN realisasinya sebesar RP 8,3 triliun dari 1324 LKPM.
“Realisasi investasi di Karawang mencapai 130 persen dari target RP 28 tiliun dan realisasinya RP 37,195 triliun,” ujar Oktaf saat ditemui di Kantornya, Kamis (26/1)
Baca Juga:Persoalan Penarikan Mobil di Karawang Berujung Pembacokan, Korban Alami 25 JahitanJuragan Laundry Jasa Antar Jemput Laundry Gratis di Kota Subang
Dijelaskan, realisasi serapan tenaga kerja mencapai 10.495 orang dan dengan jumlah realisasi investasi itu, Karawang menempati posisi kedua investasi paling tinggi di Jawa Barat. “Investasi tahun 2022 juga mengalami peningkatan dibanding dengan realisasi tahun 2021 sebesar Rp 26,6 triliun,” katanya.
Menurutnya, tingginya investasi di Karawang dipengarungi berbagai faktor pendukung, mulai dari bangkitnya perekeonomian Indonesia setelah dilanda pandemi covid-19. Selain itu Karawang memiliki banyak penunjang untuk mendukung investasi seperti adanya Kawasan industry dan fasilitas penunjang infrastruktur.
“Terlebih saat ini Karawang dijadikan salah satu tempat pemberhentian kereta cepat yang sedang dibangun oleh pemerintah pusat,” katanya.
Ia menambahkan, investasi PMA paling banyak saat ini dari Tiongkok, JEpang, Singapura, dan Korea Selatan. Sementara untuk sector yang paling banyak masuk investasinya dari sector transportasi, Gudang dan komunikasi disusul oleh perumahan, Kawasan industry dan perkantoran.
“Kami berharap peningkatan investasi di Karawang bakal terus bertumbuh, oleh sebab itu kami terus meningkatkan pelayanan perizinan di Karawang,” katanya. (use)