Prof Uman Berbagi Tips Menjadi Guru Bimbingan Konseling Terbaik

Prof Uman Berbagi Tips Jadi Guru Bimbingan Konseling Terbaik
Prof Uman Berbagi Tips Menjadi Guru Bimbingan Konseling Terbaik
0 Komentar

SUBANG-Salah satu Guru Besar dalam bidang Bimbingan dan Konseling, Prof Dr Uman Suherman AS MPd berbagi tips kepada para Guru Bimbingan Konseling (BK) di Politeknik Negeri Subang (POLSUB), Kamis (26/1). Dalam acara Seminar Nasional yang bertempat di Gedung Agroindustri POLSUB tersebut, Prof. Uman menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dipahami untuk menjadi Guru BK terbaik.

Menurutnya, Guru BK tidak hanya memahami mata pelajaran, namun juga harus bisa memiliki rasa kepedulian, perhatian, amanah, percaya, dan berpengalaman. “Kelima hal di atas jika dimiliki oleh seorang guru BK, maka dia bisa menjadi yang terbaik,” ujar Prof. Uman.

Hal tersebut karena dengan lima kemampuan tersebut, siswa bisa dibawa untuk menggapai masa depan yang cerah dan sukses. “Masa depan para siswa salah satunya bisa diarahkan oleh seorang Guru BK. Salah satu contohnya adalah dengan mengunakan, kalimat – kalimat positif dan bukan ancaman,” ujar dosen Universitas Pendidikan Indonesia tersebut sembari mencontohkan.

Baca Juga:Penderita HIV/AIDS di Subang Capai 2.816 Orang, Perlu Kolaborasi Berbagai Pihak Agar Kasus Tak Terus BertambahBLK Subang Ingin Dilibatkan Dalam Pengerjaan Konstruksi Tol Akses Patimban 

Dalam seminar bertemakan “Membangun Layanan dan Konseling yang Berpusat pada Siswa di Era 5.0”, Prof. Uman mengungkapkan, bahwa berpusat kepada siswa adalah setiap siswa – siswi mempunyai harapan dan potensi. Sehingga, tugas Guru BK adalah memberikan dan memunculkan dua hal tersebut.

”Guru BK tidak hanya membentuk karakter, namun juga harus bisa mengawal prestasi dan masa depan setiap siswa,” ungkap dosen kelahiran Garut tersebut.

Tak kalah penting juga, Prof Uman berharap bahwa para Guru BK yang hadir harus bisa menjadi tauladan setiap siswa – siswi, sehingga patokan keberhasilan dan kesuksesan para peserta didik adalah Guru BK. ”Contoh sederhananya adalah dengan dating ke sekolah sebelum siswa – siswi dan guru – guru lainnya dating,” terangnya.(ysp)

0 Komentar