Peningkatan minat baca bisa juga murid diajak belajar di perpustakaan. Sumber bacaan yang terdapat di perpustakaan cukup banyak, sehingga bisa membantu murid-murid memahami materi dengan baik. Dewasa ini perpustakaan menjadi tempat yang jarang dikunjungi murid, karena mereka umumnya lebih tertarik dengan penggunaan gadget, materi apapun dapat dicari di internet tanpa membutuhkan waktu yang lama. Murid belajar di perpustakaan setidaknya dapat membuat mereka menyadari kehadiran buku sebagai penunjang ilmu pengetahuan. Menumbuhkan kecintaan murid terhadap buku diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi mereka.
Model pembelajaran ini murid sejatinya akan lebih komprehensif dan lebih aktif jika mereka dihadapkan langsung pada kondisi faktual. Belajar di luar kelas dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, dan lain-lain. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain. Murid dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya dan mampu memahami materi tidak hanya sekedar berupa hafalan tapi mampu mengimplementasikan secara langsung.
Pembelajaran di luar kelas bukan hanya milik guru olah raga yang memang tempat belajar utamanya di lapangan. Semua guru juga dapat memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai tempat kegiatan pembelajaran. Jika murid-murid merasa bahagia, kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik. Se Pembelajaran itu hendaklah tidak monoton dan berpatokan kegiatannya harus selalu dilakukan di dalam kelas. hingga tidak ada salahnya kegiatan pembelajaran dilakukan di luar kelas.(*)