Identifikasi Karakter Siswa untuk Keberhasilan Pembelajaran, Sebuah Tantangan Guru

Identifikasi Karakter Siswa untuk Keberhasilan Pembelajaran, Sebuah Tantangan Guru
0 Komentar

oleh
Khoirunnisa,MPd (Guru Geografi SMA ALAzhar Syifa Budi Solo)

Guru memiliki tugas mulia, bukan saja menyampaikan materi dihadapan siswa , dan bukan hanya mentransfer akhlak kepada siswa, akan tetapi juga bisa memahami karakter siswa secara mendalam, karena sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berbagai tipe karakter siswa menjadikan pola pengajaran harus berbeda dan menyesuaikan mereka menjadi sesuatu yang menarik dan tantangan bagi guru yang profesional, inilah yang sering disebut sebagai psikhologi siswa.

Karakter siswa tidak hanya terbentuk sejak lahir, tetapi masih banyak faktor yang berpengaruh seperti lingkungan dan pengalaman dalam kehidupan, termasuk lingkungan belajar di sekolah. Menurut Sudirman (https://ejournal.stitpn.ac.id) Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.

Bagaimana mengidentifikasi karakteristik siswa?

1.Ajak bicara

Dunia remaja dapat dikatakan sebagai dunia abu-abu, dimana remaja termasuk juga
siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi baik pada hal yang positif dan terlebih untuk hal-hal yang bersifat negatif. Sebagai manusia dewasa, guru memiliki peran dalam mengarahkan siswa agar mereka tidak terjerumus kepada hal-hal negatif tersebut.

Baca Juga:Eka Sanatha: Kemacetan Hambat Investasi di KarawangPemkab Purwakarta dapat Dua Penghargaan di Awal Tahun 2023

Mengajak bicara tentang semua hal yang mereka ingin tahu menjadi salah satu cara agar sebagai seorang guru bisa mengontrol dan mengarahkan siswa untuk bertindak sesuai norma yang ada. Menjadi hal yang tidak mudah memang untuk larut dalam pembicaraan remaja saat ini, tetapi paling tidak menjadi pendengar untuk mereka disela-sela pembelajaran bisa menjadi awal pengontrol bahasan yang mereka katakan, dan ketika kurang sesuai dengan norma, kita bisa masuk dalam obrolan mereka untuk mengarahkan yang kemudian bisa menjadi bahasan diskusi yang menarik dan terarah.

2.Kenali keluarganya

Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama yang memiliki peran besar dalam membentuk karakter seorang anak. Pada masa usia emas, otak seorang anak berkembang sangat cepat sehingga informasi apapun akan diserap, tanpa melihat baik atau buruk, sehinga dengan mengetahui terlebih mengenal keluarganya terlebih orang tuanya, menjadikan kita memiliki gambaran bagaimana karakter siswa yang sebenarnya. Seperti kata pepatah “ buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” kiranya ada benarnya, karena orang tua lah yang menjadi role model pertama bagi seorang anak. Mengenali keluarga siswa mungkin menjadi hal yang mudah ataupun sebaliknnya begitu sulit manakala orang tua tidak dapat bekerjasama dengan baik dengan pihak sekolah, sehingga mempersempit gerak sekolah untuk ikut andil dalam membentuk karakter siswa sesuai dengan norma yang berlaku di sekolah.

0 Komentar