3.Beri tantangan padanya
Usia sekolah adalah masa dimana seorang anak baru belajar mengenal dirinya sendiri, mau menjadi apa dan seperti apa kelak ia akan tumbuh. Maka, tak heran jika mereka mencoba hal-hal baru yang belum pernah mereka lakukan. Rasa penasaran menjadi alasan klasik yang selalu dilontarkannya.
Untuk itu, energi dan semangat yang bergelora di diri siswa harus disalurkan untuk hal-hal positif, dan salah satunya dengan memberikan tantangan kepada siswa seperti menjadi pemimpin, imam sholat, kultum, atau mengadakan suatu acara yang melibatkan banyak orang. Dengan kegiatan semacam itu, diharapkan akan menumbuhkan leadership pada diri siswa sebagai bekal kelak ketika mereka bermasyarakat.
4.Jadilah teman sosmednya
Sosial media saat ini sudah menjadi bagian penting dalam diri seseorang tidak terkecuali siswa. Adanya larangan membawa HP ke sekolahpun tidak menghalangi siswa untuk bertindak “curang” dalam bersosial media. Kecanggihan teknologi saat ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah. Di satu sisi, sekolah sudah harus melibatkan teknologi dalam proses pembelajaran di kelas, dan di sisi lain sekolah merasa “kewalahan” untuk memantau siswa dalam pemanfaatan teknologi di luar pembelajaran. Terlebih sekarang ini banyak sekali aplikasi yang terkadang gurupun tidak menggunakannya.
Baca Juga:Eka Sanatha: Kemacetan Hambat Investasi di KarawangPemkab Purwakarta dapat Dua Penghargaan di Awal Tahun 2023
Untuk itu, menjadi teman sosial media siswa mungkin bisa menjadi salah satu cara bagi guru untuk lebih mengenal karakter siswa-siswinya. Sehingga ketika meraka bersosial media, kita dapat mengetahui apa yang mereka bagikan di sosmednya. Ya.. meskipun terkadang mereka memiliki fake account pada sosial medianya.
5.Beri ruang untuk potensinya
Setiap orang terlahir memiliki potensi yang unik, begitupun siswa kita. Bangku sekolah bukan hanya milik mereka yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi saja, tetapi terbuka untuk mereka yang memiliki kemampuan nonakademik. Dan kita sebagai guru harus mampu untuk melihat potensi dari masing-masing siswa dan mengembangkannya sehingga bisa menjadi skill yang dapat bermanfaat untuk masa depan mereka.
Adanya program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada sekolah penggerak menjadi salah satu wadah untuk siswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya, sehingga diharapkan akan terbentuk karakter siswa seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif sesuai dengan profil pelajar pancasila.