Terbukti Unggul, BIOS 44 DC Makin Gencar Digunakan

BIOS 44 DC Makin Gencar
0 Komentar

PURWAKARTA-Keberhasilan penggunaan BIOS 44 DC pada budidaya ikan lele sistem bioflok sebagai bagian dari ketahanan pangan semakin membuktikan keunggulan cairan bioorganik ini.

Kodim 0619/Purwakarta pun kian gencar mengaplikasikan BIOS 44 DC ini, tak hanya di kalangan kelompok tani tapi juga kepada masyarakat secara umum. Salah satunya ditunjukkan oleh Koramil 1901/Wanayasa melalui Babinsa Nagrog, Serma Oyen Sopian pada giat pembinaan ketahanan wilayah (Bintahwil) di desa binaannya itu, Kamis (23/2).

Oyen melaksanakan penaburan BIOS 44 DC di kolam-kolam yang ada di Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT) milik UPT Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat di Jl. Cipulus, Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.

Baca Juga:Rumah Sakit Hastien Penuhi Layanan Kesehatan di RengasdengklokBarista Zenith Coffe Racik Kopi Jepang

Dikonfirmasi terkait giat Bintahwil tersebut, Dandim 0619/Purwakarta Letkol Arm Andi Achmad Afandi melalui Danramil 1901/Wanayasa Kapten Arm Rambat menjelaskan, penggunaan BIOS 44 DC sesuai dengan formula dengan perbandingan 1 liter BIOS 44 DC dicampur 5 liter air. “Kemudian cairan BIOS 44 DC ditabur di sisi kolam. Karena Bios 44 merupakan teknologi biologi mikroba, maka setelah didiamkan selama satu pekan akan berubah menjadi plankton sebagai pakan ikan,” kata Rambat.

Ketika sudah berubah menjadi plankton, lanjutnya, kolam tersebut akan ditaburi ikan yang baru menetes yang sudah berukaran 1 cm dan akan dipantau pertumbuhannya. “Ikan yang ditabur dari jenis nila dan patin,” ujarnya.

Sebelumnya, Serma Oyen juga telah melakukan sosialisasi BIOS 44 DC kepada Kelompok Tani Sukahasil 2 yang bertempat di Kampung Babakan RT 05/RW 02 Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Sosialisasi sekaligus penggunaan BIOS 44 tersebut diaplikasikan untuk tanaman palawija jenis cabai di lahan seluas 40 meter persegi.(add/sep)

0 Komentar