Namun pada kenyataannya terjadi hal – hal yang sangat kontradiktif, hancurnya nilai-nilai moral, merebaknya ketidakadilan, tipisnya rasa solidaritas, menghilangnya cinta tanah air , tergerusnya religiusitas kalangan generasi muda, minimnya disiplin yang dimiliki para penerus bangsa. Sejurus dengan kondisi yang melahirkan generasi yang kurang mampu survive pada tantangan kehidupan, yang nyata – nyata telah terjadi di hadapan kita semua bangsa Indonesia, dan di perparah dengan adanya covid – 19 yang menjadikan pembelajaran di sekolah harus dilakukan dengan PJJ yang berlangsung sekitar 2,5 tahun. Apa yang terjadi kemudian adalah kondisi Indonesia sekarang ini, proses pendidikan yang dilakukan belum sepenuhnya berhasil dalam membangun masyarakat Indonesia yang berkarakter.
Padahal pendidikan berfungsi memberikan kebebasan seseorang untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki dan keseimbangan dengan terbentuknya karakter para peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kesehariannya.
Sehingga sangatlah urgen bagi unsur – unsur insan pendidikan untuk mencari solusi dari permasalahan yang sangat krusial ini. Oleh karena itulah sudah waktunya dibumikan, pendidikan karakter yang menjadi kebutuhan krusial untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan kita, mengingat berbagai macam perilaku menyimpang yang telah menyerambah dalam lembaga pendidikan kita.
Baca Juga:Jaga Keandalan Penyaluran Listrik Disisi Transmisi, PLN Lakukan Pemeliharaan BerkualitasPinjaman Langsung Cair, Segera Daftar Disini!!
Padahal sejatinya pendidikan berfungsi memberikan kebebasan seseorang untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki. Hingga akhirnya sekolah sebagai tempat untuk pengemblengan karakter harus terlaksana sekaligus mengintegrasikan pembelajaran dan pembentukan karakter yang muaranya adalah penumbuhan dan sekaligus membidani kelahiran generasi dengan karakter yang unggul laksana para pejuang yang sudah tiada tara kedigdayaannya.
SMAN 1 Muntilan telah menemukan resep guna mewujudkan sebuah kompetensi dasar dalam mapel yang mengisyaratkan perlunya sinergisitas dan pengintegrasian antara mapel Penjas dan penanaman karakter yang dimaksud. Materi seni beladiri berupa pencak silat dimasukkan dalam standar kompetensi yang harus diajarkan dalam pelajaran kokurikuler.
Dalam pembelajaran pencak silat akan didapatkan ketrampilan kebugaran yang didapati selama proses pendidikan dan pembelajaran serta karakter yang diharapkan dimiliki oleh para peserta didik. Dalam pembelajaran tentang pencak silat terdapat suatu proses yang merupakan aspek pengembangan mental spiritual yang melingkupi: bertaqwa pada Tuhan YME, tenggang rasa, percaya diri, disiplin, cinta bangsa dan tanah air, persaudaraan, pengendalian diri, tanggung jawab, solidaritas, menggunakan ketrampilan untuk membela nusa dan bangsa. Sebuah proses pembelajaran yang sangat komprehensif dan holistik, yang terdiri dari dari spiritual, ketrampilan, karakter – karakter positif yang harus dimiliki para peserta didik.