“Menurut saya, keputusan itu betul. Gara-gara kita punya Pikobar, tidak banyak dinamika-dinamika yang tidak terkontrol karena semua diatur dalam satu,” imbuhnya.
Belajar dari pandemi
Selain itu, Kang Emil menyatakan bahwa pandemi saat ini sudah sangat terkendali. Perekonomian Jabar terus membaik, dan pembangunan mulai berjalan optimal.
“Hari ini sudah level penormalan ekonomi,” ujarya.
Selama tiga tahun menangani pandemi COVID-19, Kang Emil memetik banyak pelajaran. Pertama, ia siap menghadapi krisis-krisis seperti pandemi karena sudah mendapatkan ilmu dan skema penanganannya.
Baca Juga:Atalia Monitor Langsung Imunisasi Difteri di GarutPKL Punya Tempat Khusus, Ridwan Kamil: Sebelum Ramadan, Al Jabbar Lebih Kinclong
Pembelajaran kedua, yakni kebersamaan. Menurut Kang Emil, kebersamaan menjadi kunci keberhasilan penanganan pandemi COVID-19. Semua pihak, mulai dari pemerintah, TNI, Polri, sampai masyarakat bahu-membahu menangani COVID-19 dengan peran masing-masing.
“COVID ini _enggak_ bisa selesai kalau mengandalkan diri sendiri. Di mana di dunia ada TNI, Polri, BIN ikut vaksin, hanya di Indonesia. Kita hebat _ngurusin_ COVID, yang dianggap lima terbaik karena semua elemen turun,” tuturnya.
Situasi pandemi yang terus membaik dan terkendali membuat Kang Emil optimistis menyambut 2023.
Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk merespons situasi tersebut dengan menjaga kondusivitas, terutama menjelang pesta demokrasi.
“Kita hadapi tahun 2023 dengan optimis, dengan taat aturan, kebersamaan, kurangi potensi perselisihan,” tuturnya.