Berlabuh di sana, saya di sambut sebuah jembatan setapak yang di sepanjang jalanya terdapat hutan mangruve dengan suasana hijau flora yang sejuk, rimbunya hutan mangruve dan sinar matahari di celah celah daunya menimbulkan satu stimulus ketenangan di fikiran saya.
Berjalan lima menit di jalan setapak tadi, matahari mulai nampak kembali dan banyak penjaga warung yang menawarkan saya minum dan makanan.
Tepat pada pukul 17.38, pemandangan yang saya tunggu-tunggu, nampak swastamita yang begitu indah berwarna jingga yang membuat saya dan pengunjung lain begitu terkagum-kagum pada indahnya.
Baca Juga:Rekomendasi Pinjaman Online Cepat Cair, Aman Legal Diawasi OJK Update 2023Rekomendasi Aplikasi Pinjaman Uang Online Cepat Tanpa Agunan dan Jaminan! Update 2023
Tak terasa waktu terus berjalan dan hampir malam, saya bergegas pulang kembali menggunakan perahu dengan suasana hati yang sangat puas dan senang, lalu setelah sampai di desa, saya di hidangkan oleh hidangan laut yang berjejer saat arah pulang.
Kacamata saya bergeming melihat keindahan yang tuhan ciptakan, tak salah dalam kitab suci Al-Qur’an surah Ar Rahman “maka nikmat mana lagi yang akan kamu dustakan?”
Subang bukan hanya urusan wilayah semata, tetapi di setiap sudut dan sisinya memiliki surga surga tersembunyi yang akan selalu menjadi daya tarik bagi kota yang di sebut kota nanas ini. (Oleh : Muhammad R P, SMA Negeri 1 Subang). (Jni)