Kemudian, bagi pihak rumah sakit harus dapat mengantisipasi bilamana ruangan penuh. Yakni, bisa dengan menyiapkan ruangan lain yang dilengkapi sarana maupun SDM-nya.
“Kami juga banyak menerima keluhan masyarakat terkait biaya dan jaminan kesehatan. Masalah ini akan terselesaikan apabila negara hadir. Sehingga, sudah seharusnya pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab Subang, menyediakan alokasi anggaran yang cukup,” ujarnya.
Gus Ahad mengingatkan, Pemprov Jabar saat ini memiliki enam rumah sakit. Keenamnya adalah RSUD Al Ihsan di Kabupaten Bandung, RS Jiwa Cisarua di Kabupaten Bandung Barat, dan RS Paru Sidareja di Kabupaten Cirebon.
Baca Juga:Pemprov Jabar Dorong Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Ditinggal Sendirian di Rumah, Seorang Nenek di Subang Paku Kepalanya Sendiri
Kemudian, RSUD Jampang Kulon di Kabupaten Sukabumi, RSUD Pameungpeuk di Kabupaten Garut, serta RS Kesehatan Kerja Rancaekek di Kabupaten Bandung.
“Keenam rumah sakit ini bisa menggunakan anggaran yang dialokasikan Pemprov Jabar saat menangani pasien dengan SKTM. Misalnya, untuk RS Al-Ikhsan saja pada tahun ini kami anggarkan Rp22,5 miliar,” ucap Gus Ahad.
Dengan kasus yang terjadi di RSUD Ciereng Subang ini Gus Ahad berharap Gubernur Jawa Barat beserta para kepala daerah, Bupati/Wali Kota bisa mengalokasikan anggaran untuk pasien SKTM.
“Baik itu pasien yang BPJS Kesehatannya bermasalah, warga tak punya uang, siapa pun, asal berbekal SKTM maka wajib ditangani,” kata Gus Ahad.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, pemerintah sebagai pelayan masyarakat maka harus bisa melayani masyarakat. Termasuk memenuhi hak-hak masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan.
“Saya tidak dalam posisi membuli para tenaga kesehatan. Bahkan, para tenaga kesehatan ini layak disebut sebagai pahlawan. Mereka selalu berada di garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ini, lanjutnya, lebih kepada manajemen. Apalagi terkait pembiayaan, maka kuncinya ada di pemerintah daerah masing-masing. “Karenanya, mari semua sama-sama bergerak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ucap Gus Ahad.(add/ysp)