Apakah Masih Bisa Mengqadha Puasa Ramadhan di Bulan Syaban? Bisa Asalkan…
Apakah Masih Bisa Mengqadha Puasa Ramadhan di Bulan Syaban?
Tentu saja sangat bisa, asalkan niat saat mau puasa Qadha atau puasa ganti itu dilakukan dengan benar
Adapun perihal pertanyaan: “apakah nanti aku tetap akan dapat pahala puasa syaban? sedangkan aku puasa qadha”
Baca Juga:Asuransi Mobil Syariah, Apa Saja Perbedaan Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional?Aplikasi Pinjaman Online yang Aman dan Bunga Rendah, 500 Ribu Cepat Cair
Sepengetahuan penulis, In Sha Allah kita akan tetap dapat pahala puasa syaban apabila kita mengerjakan puasa qadha di bulan syaban
Begitu juga misalkan kita mengerjakan puasa qadla di hari Senin atau Kamis, yang mana hari tersebut dianjurkan untuk puasa sunnah
Maka in sha Allah akan tetap dapat pahala puasa senin atau puasa kamis. Wallahu a’lam
Lalu bagaimana penjelasan tentang niat puasa qadha ini?
Kita simak di bawah ya
Apakah Boleh Puasa Qadha saat Nisfu Syaban?
Bolehkan Puasa Nisfu Syaban hanya 1 hari? dan apakah puasa nisfu syaban harus 3 hari?
Sepengetahuan penulis, Puasa Nisfu Sya’ban boleh dilaksanakan hanya satu hari, yakni pada pertengahan bulan Sya’ban saja, namun jika ada pendapat yang lain, mohon masukannya ya.
Menurut yang penulis ketahui tentang puasa sunah, jika seseorang masih mempunyai “qadha” puasa wajib (puasa ramadhan) di tahun sebelumnya yang belum dikerjakan,
Maka alangkah baiknya jika dia mendahulukan qadha” puasa wajib, perihal ibadahnya tetap mendapatkan nilai ibadah puasa syaban jika dia berpuasa di bulan syaban,
Baca Juga:UPDATE! Link Nonton Tensei Shitara Slime Datta Ken Movie Guren No Kizuna Hen Subtitle IndonesiaDzikir Malam Nisfu Syaban, Baca Yaasin 3x, Ini Dalil Lengkapnya
jika dia berpuasa di bulan biasa misal di hari senin saat meng-qhada puasa, maka juga dia termasuk menjalankan puasa sunah senin tersebut. Wallahua’lam
Mendahulukan Puasa Qadha
Niat Puasa Qadha atau Puasa Ganti
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Dalam hati: “Aku/Sahajaku/Sengajaku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari (Wajib) karena Allah SWT.”
*Jika ketinggalan puasa ramadhan, tentu berbeda-beda ya qadha, ada yang qadha denga fidyah, tanpa fiyah, dan lainnya, hal ini juga perlu diperhatikan