SUBANG-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Subang mengimbau kepada masyarakat, agar senantiasa teliti dalam mengkonsumsi makanan dan minuman. Teruntuk umat Islam, MUI meminta masyarakat lebih teliti dalam membeli panganan dan minuman yang disediakan. Terlebih Bulan Ramadan yang tinggal menghitung hari.
“Lebih teliti ya, harus tahu juga bagaimana prosesnya,” ujar Ketua MUI Subang KH Abdul Manaf S.Ag.
Menurutnya, teknik proses harus diketahui oleh konsumen ataupun produsen. MUI beberapa tahun yang lalu, telah melakukan peninjauan dengan berbagai lintas sektor.
Baca Juga:Atap Bangunan Sekolah Dasar di Pantura AmbrukHarga Kebutuhan Pokok Mulai Naik
“Teknik menyembelih ayam, ataupun hewan ternak lainnya pun harus sesuai dengan syariat Islam. Itu kita berikan edukasi kepada pengusaha ternak,” katanya.
Pihaknya mengklaim dari tata cara penyembelihan para pelaku usaha sudah mengetahui dengan benar. Namun setelah penyembelihan beberapa temuan.
“Contohnya, ketika kami ke beberapa pasar tradisional, mereka melakukan penyembelihan dengan benar, namun setelahnya ayam yang sudah disembelih tersebut langsung dilempar ke air panas. Itu menurut syariat atau ilmu fiqih tidak boleh, karena matinya karena tenggelam,” jelasnya.
Selain cara memotong hewan yang benar, jajanan menu buk puasa harus diperhatikan kebersihannya untuk menjaga kesehatan di Bulan Ramadan.
Kepala DKUPP Kabupaten Subang Dr H Yayat Sudrajat Mengatakan, saat Bulan Ramadan tiba pasti banyak penjual takjil di berbagai titik di Kabupaten Subang. Pihaknya akan melakukan pengecekan takjil, apakah memakai pewarna yang bisa merusak kesehatan, ataupun lainnya.
“Untuk takjil, kita akan menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan takjil. Biasanya, kita bersama Dinas Kesehatan,” paparnya.
Yayat mengatakan, banyak pewarna makanan yang dipakai guna memancing pembeli. Masyarakat diimbau agar teliti dalam membeli produk.
“Ada temuan beberapa tahun yang lalu, takjil berwarna cerah, ternyata memakai pewarna tekstil dan langsung disita,” ungkapnya.(ygo/ery)