PASUNDAN EKSPRES – Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah di ajang Piala Dunia U-20, belakangan ini masih menjadi sorotan.
Publik mengungkapkan kekecewaan mereka, atas pembatalan yang dilakukan oleh FIFA. Memang bukan tanpa sebab, penolakan terhadap Israel, memicu batalnya drawing di Bali, dan berdampak pada batalnya status tuan rumah pula.
Bukan menjadi penyelenggara atau Event Organizer (EO) Piala Dunia U-20. PDIP juga menurutnya turut kecewa.
Baca Juga:Cara Paling Ampuh Menghentikan Teror dan Ancaman DC, Pinjol Legal!Dustin Tifani Diduga Minum Solar Hingga Bau Mulut dan Dijauhi Nagita Slavina
Namun kekecewaan itu harus menjadi pengalaman dan pembelajaran utnuk menyatukan semangat membentuk tim nasional yang lebih baik ke depan.
“Cita-cita pokok kita, kan, bagaimana kita menghasilkan suatu kesebelasan sepak bola yang ada, bukan menjadi EO,” kata Hasto Kristiyanto.
“Ini akan menyatukan spirit kita, tentang mimpi anak bangsa yang tidak akan pernah luntur karena kita tidak menjadi tuan rumah dari U20 tersebut,” kata Hasto lagi.
Sebelumnya, FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Indonesia usai adanya penolakan keras terhadap kehadiran Timnas Israel, padahal timnas tersebut telah lolos kualifikasi dan menjadi satu dari 24 tim yang maju ke Piala Dunia U20 Indonesia.
Salah dua yang menolak adalah kader PDI Perjuangan yakni Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kompak menolak kehadiran Timnas Israel.
Provinsi Bali dan Jawa Tengah menjadi dua dari enam provinsi yang ditunjuk Pemerintah Indonesia untuk menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U20.