PASUNDAN EKSPRES – China telah mengumumkan kesiapannya untuk bertempur setelah menyelesaikan latihan perang skala besar selama tiga hari di sekitar wilayah Taiwan.
Latihan perang tersebut melibatkan simulasi pengepungan Taipei sebagai respons terhadap kunjungan Presiden Tsai Ing Wen ke Amerika Serikat (AS) pekan lalu.
Sebagai laporan Associated Press (AP) yang dilansir pada Selasa (11/4/2023).
Militer China sebelumnya telah menyebut latihan perang tersebut dengan nama “Operasi Pedang Gabungan” yang mereka sebut sebagai “patroli kesiapan tempur”.
Yang dimaksudkan sebagai peringatan bagi Taiwan.
Baca Juga:Dokumen Data Rahasia AS Bocor, Berisi Semua Dokumen Peperangan yang Disokong Amerika57 Caption Tiktok Terbaru Untuk Pacar
Pernyataan militer China usai menyelesaikan latihan perang di sekitar Taiwan menyatakan, “Pasukan komando siap bertempur setiap saat dan dapat bertempur kapan saja untuk secara tegas menghancurkan segala bentuk ‘kemerdekaan Taiwan’ dan upaya campur tangan asing.”
Latihan perang Beijing tersebut dilaksanakan di sekitar wilayah Taiwan sejak Sabtu (8/4) waktu setempat.
Atau sehari setelah Tsai kembali dari kunjungan selama 10 hari ke Amerika Tengah dan AS, di mana dia bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.
Latihan Militer China di Sekitar Taiwan, China Mulai Siaga
Laporan televisi pemerintah China CCTV menyebutkan bahwa pada hari ketiga latihan perang, pada Senin (10/4) waktu setempat.
Fokusnya adalah latihan ‘blokade laut’ dan ‘serangan penyergapan terarah terhadap kapal musuh yang bertambat’ di Selat Taiwan, serta perairan sebelah barat laut, barat daya, dan timur Taiwan.
CCTV dalam laporannya menjelaskan bahwa sepanjang akhir pekan, sejumlah unit militer China telah menggelar ‘simulasi serangan presisi gabungan terhadap target-target utama di Pulau Taiwan’ dan di perairan sekitarnya. Kapal induk China, Shandong, juga dikerahkan dalam latihan perang tersebut.
“CCTV menyebut latihan perang China di sekitar Taiwan telah berhasil menguji kemampuan tempur gabungan dari pasukan militer terintegrasi dalam situasi pertempuran sebenarnya,” demikian keterangan dalam laporan tersebut.