KOTA BANDUNG- Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal merilis data realisasi investasi
periode Januari-Maret (Tiwulan I) 2023 sebesar Rp328,9 triliun, meningkat sebesar 16,5 persen dibanding dengan periode yang sama pada 2022.
Total realisasi investasi tertinggi masih dipegang oleh Provinsi Jawa Barat sebesar Rp50 triliun, diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.
Untuk Penanaman Modal
Baca Juga:Terpilih 1.000 Duta Pariwisata Jabar, Disparbud Latih Warga Sekitar Tempat Wisata Jadi Content CreatorWNA Diduga Ludahi Imam Masjid Berhasil Ditangkap! Wagub Jabar Apresiasi Polisi
Dalam Negeri (PMDN), Provinsi Jabar mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp21,9 triliun, diikuti oleh DKI Jakarta, Jatim, Kalimantan Timur, dan Riau. Sedangkan capaian realisasi Penanaman Modal Asing (PMA), Provinsi Sulawesi Tengah kembali mencatatkan sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi, yaitu sebesar 1,9 miliar dolar AS, kemudian diikuti oleh Jabar, DKI Jakarta, Banten, dan Riau.
Ini berarti realisasi investasi di Jabar relatif berimbang antara PMA dan PMDN dalam tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp50 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastini mengatakan, tahun ini investasi Jabar ditargetkan mencapai Rp188 triliun.
Untuk mencapai target realisasi investasi pada 2023, ada lima wilayah yang akan menjadi tulang punggung investasi di Jabar, yakni Kota dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta.
Nining menambahkan, target terbesar adalah Kabupaten Bekasi dengan investasi sekitar Rp50 triliun dan Karawang Rp40 triliun.
“Lima wilayah ini diharapkan mampu mencapai target, sehingga target Jabar bisa terealisasi tanpa mengesampingkan wilayah lain,” tuturnya.
Secara nasional, BPKPM menyebutkan, investasi telah menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 384.892 orang.
Kementerian Investasi/BKPM
Baca Juga:Pojokan 149, Tempat PenyembahanSAH! Lucky Hakim Resmi Mengundurkan Diri Dari Wakil Bupati Indramayu
tetap optimis pertumbuhan ekonomi dengan didukung oleh realisasi investasi pada Triwulan I 2023 mencapai 23,5 persen dari target realisasi investasi tahun 2023, yaitu sebesar Rp1.400 triliun.
Dengan pertumbuhan investasi di Triwulan I 2023 yang mencapai 16,5 persen, saya optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai kisaran lima persen.
“Investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, meskipun secara global diprediksi melambat pada 2023. Optimisme ekonomi 2023 akan baik kalau kita mampu menjaga momentum,” ungkap Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dilansir dari laman Kementerian Investasi.