Wagub : Petani Jawa Barat Berkurang 5 Persen Setiap Tahun

Wagub : Petani Jawa Barat Berkurang 5 Persen Setiap Tahun
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Jawa Barat kini sedang gencar mengoptimalkan potensi pertanian. Hal ini bukan tanpa alasan, Jawa Barat sebagai Salah satu lumbung padi Nasional, punya peran penting menjaga stabilitas pangan Nasional.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat ditemui usai panen raya di Gegesik, kemarin. Menurut Uu, pertanian menjadi sektor yang paling kokoh Dan kuat dalam menghadapi berbagai krisis. Ia mencontohkan saat terjadi pandemi Covid-19 kemarin, justru pertanian bisa bertahan Dan tumbuh 7 persen dibandingkan sektor-sektor lainnya yang rata-rata terpuruk diterjang krisis.

Selain itu, optimalisasi pertanian juga kata Uu diharapkan bisa menahan Laju inflasi daerah yang disebabkan karena mahal Dan tidak terkendalinya harga pangan komidity pertanian baik cabai, bawang merah maupun padi.

Baca Juga:Tilang Manual akan Diberlakukan Lagi, Ini Sanksi untuk Polisi yang Kedapatan Lakukan PungliTilang Manual Berlaku Lagi, Pesan Kapolri ke Anak Buahnya: Tidak Terima Suap dan Pungli

“Saya berterimakasih Dan apresiasi kepada Irjen Kementan yang hari ini turun ke Jawa Barat untuk ikut serta mendorong masyarakat untuk bertani dan memberikan bantuan kepada para petani,”imbuhnya.

Wagub sendiri berharap regenerasi petani terus berlangsung. Ia pun meminta agar keluarga petani harus bisa melahirkan petani lagi. Sehingga generasi petani tidak habis.

“Kalau ada tiga anak, satu boleh jadi dokter, pengusaha dan anak satunya harus jadi petani, sekarang tidak ada lagi petani yang usianya 20 tahunan, yang 30 tahunan pun sudah jarang,”bebernya.

Hal ini kata dia karena profesi petani dilihat masih belum dilihat sebagai profesi yang menjanjikan karena lekat dengan stigma tidak sejahtera dan kemiskinan sehingga jarang sekali anak-anak muda yang mau terjun menjadi petani.

“Setiap tahunnya, jumlah petani turun sekitar 4-5 persen, lahan-lahan pertanian di Jawa Barat juga semakin menyusut karena pembangunan, dari awalnya sekitar 1,2 juta hektare sekarang tinggal 900 hektare lebih saja,” katanya.

Pemerintah sendiri menurut Uu sudah melakukan berbagai upaya dari mulai mendukunv program – program pertanian, membuat program petani milienial dan mendorong keberadaan sawah dilindungi melalui Peratursn daerah.

“Arahan juga untuk para Kepala daerah di Kabupaten dan Kota agar bentar bentar maksimal dalam melindungi lahan pertanian yang ada, “ungkapnya. (dri)

0 Komentar