PASUNDAN EKSPRES – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa Gunung Merapi terus mengalami aktivitas meluncurkan guguran lava pijar.
Pada dini hari Senin (22/5/2023), tercatat belasan kali guguran lava pijar terjadi.
Sehari sebelumnya, pada Minggu (21/5/2023), terjadi puluhan kali guguran lava pijar.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa, menjelaskan bahwa pada dini hari Senin, antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, teramati sebanyak 18 kali guguran lava pijar menuju arah barat daya atau ke Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimal mencapai 2.000 meter.
Baca Juga:Kamu Harus Tau, Ini Aturan Baru untuk Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas yang Diterbitkan PolriPT GA Tiga Belas Umumkan Penutupan Seluruh Toko Buku Gunung Agung pada Akhir Tahun Ini
Selain itu, terdengar pula suara guguran sebanyak 4 kali dari Pos Babadan, dengan intensitas suara yang sedang.
Cuaca di puncak Gunung Merapi pada dini hari Senin terpantau berawan, dengan angin yang bertiup lemah ke arah timur.
Berdasarkan data cuaca, suhu udara di daerah tersebut berkisar antara 15,8 derajat Celsius hingga 18 derajat Celsius, dengan kelembaban udara mencapai 61 persen hingga 89,3 persen, dan tekanan udara sekitar 875,1-920,3 mmHg.
“Asap kawah dengan tekanan lemah teramati berwarna putih, dengan tinggi sekitar 25 meter di atas puncak kawah,” jelas Agus.
Meskipun aktivitas Gunung Merapi masih berlangsung, BPPTKG terus memantau dengan cermat perkembangan situasi dan memberikan informasi kepada masyarakat terkait status dan ancaman yang mungkin timbul.
Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang terkait evakuasi jika diperlukan.
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia, dan pengawasan terhadap aktivitasnya sangat penting untuk menjaga keselamatan masyarakat.
Baca Juga:Cara Agar Pinjaman Tidak Ditolak oleh Koperasi Simpan Pinjam: Tips untuk Persetujuan yang Lebih MudahKoperasi Simpan Pinjam: Alternatif Pembiayaan yang Mendukung Perekonomian Masyarakat
BPPTKG dan instansi terkait terus berkoordinasi dan bekerja sama untuk mengantisipasi potensi bahaya dan mengurangi risiko yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Merapi.