PASUNDAN EKSPRES – Pada Kamis, 1 Juni 2023, seiring peringatan Hari Lahir Pancasila, tiga seniman dan budayawan Sunda yang menakjubkan mendapat pengakuan yang luar biasa.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Maruarar Sirait dan Shinta Triastuti dalam acara Gelaran Seni Budaya dan Festival Jajanan Sumedang yang diadakan oleh Yayasan Sukma Sejati di Lapangan Ciawi, Cikeruh, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Salah satu dari seniman dan budayawan tersebut berasal dari Kabupaten Subang, yaitu Ayi Ruhyat (57) yang lebih dikenal sebagai Mang Ayi Pantun.
Baca Juga:Wagub Jabar Serahkan Bantuan Santri Korban Kecelakaan Moge Rencana Kerja Sama Jabar-Ulsan Disetujui DPRD
Mang Ayi Basajan adalah seorang seniman dan budayawan yang tinggal di Dusun Dukuh 3, Desa Sadawarna, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, dan telah mengumpulkan banyak prestasi.
Melalui kecapi dan pantun, Mang Ayi berhasil menghidupkan kembali legenda sejarah. Ia juga turut serta dalam perubahan nama dari STSI menjadi ISBI Bandung.
Berkat prestasinya, Mang Ayi telah meraih beberapa penghargaan, termasuk Piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heriyawan, atas kontribusinya sebagai juru pantun kategori karawitan.
Ia juga menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas pantun beluk Jawa Barat dalam rangka perayaan ruat bumi nusantara di Borobudur G20.
Selain itu, Mang Ayi juga mendapat Piagam penghargaan dari Bupati Subang, H. Ruhimat, sebagai pelestari seni buhun/pantun gembyung, serta lebih dari 40 penghargaan lainnya dari universitas, bupati, dan komunitas seniman lainnya. Bahkan pada tahun 2011, Mang Ayi tampil di Singapura dalam acara pertunjukan seni budaya lokal/buhun.
“Kita akan terus melestarikan budaya Sunda. Karena itu anak-anak muda harus mencintai seni dan budaya Sunda,” tutur Ayi yang dalam waktu dekat diundang pentas di Tasmania, Australia.
Pada Hari Lahir Pancasila, Mang Ayi juga mendapatkan penghargaan dari Tokoh Muda Nasional, Maruarar Sirait, yang sudah tiga kali terpilih sebagai Anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan SMS (Sumedang, Majalengka, dan Subang), Jawa Barat.
Baca Juga:Serahkan Penghargaan Paritrana Award Tingkat Jabar, Uu Ruzhanul: Perhatikan dan Lindungi Tenaga KerjaMisteri dan Pesona Warna Pink Salem: Eksplorasi Keanggunan yang Memikat
Selain Mang Ayi, dua seniman dan budayawan lainnya juga menerima penghargaan yang sama, yaitu Sukarta dari Majalengka (80) dan Zaenal Mutaqin (51) dari Jatinangor, Sumedang.
Seperti yang diketahui, para seniman dan budayawan Sunda ini telah lama berjuang untuk memajukan seni dan budaya Sunda, bahkan telah tampil di beberapa negara.