PASUNDAN EKSPRES– Pertamina, perusahaan energi terkemuka di Indonesia, akan segera meluncurkan bahan bakar baru bernama bioetanol bulan depan.
Produk inovatif ini merupakan campuran antara Pertamax, bahan bakar unggulan Pertamina, dengan etanol.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengungkapkan bahwa peluncuran bioetanol direncanakan akan dilaksanakan bulan depan.
Namun, dia belum memberikan informasi lebih detail terkait acara tersebut.
Baca Juga:Penyimpanan WhatsApp Penuh? Jangan Sedih Sayang, Begini Cara HapusnyaKomplotan Ini Jual Sabu Lintas Pulau, Barbuknya 18,6 Kilogram
“Rencananya bulan depan (peluncuran bioetanol). Nanti lengkapnya kita sampaikan,” ujar Irto Ginting.
Bahan bakar bioetanol ini akan diperkenalkan pertama kali di Surabaya dan ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bensin.
Etanol yang digunakan dalam campuran ini berasal dari produk samping tebu.
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa sumber daya nabati lain juga akan dicampurkan ke dalamnya.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam kesempatan terpisah menyatakan bahwa etanol yang digunakan dalam bioetanol berasal dari tetes tebu.
Hal ini tidak akan bersaing dengan industri gula karena hanya menggunakan sisa-sisa tetes tebu.
Pasokan tetes tebu ini tersedia melimpah di pabrik gula.
Selain itu, bioetanol juga dapat diproduksi dari bahan baku nabati lain seperti singkong dan jagung.
Baca Juga:Daftar Pinjaman Online yang Gak Bikin Kamu Boncos, Diawasi OJKLink Baca Manhwa Weak Hero Chapter 249 Subtitle Indonesia
Nicke Widyawati menegaskan bahwa Pertamina akan terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan bioenergi dari berbagai bahan baku nabati.
Ini merupakan langkah strategis dalam memperluas pemanfaatan sumber daya alami Indonesia dan mendukung diversifikasi energi berkelanjutan.
Dengan peluncuran bioetanol ini, Pertamina memberikan kontribusi dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Bahan bakar baru ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.