Ida menjelaskan, penyakit LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Virus ini umumnya menyerang hewan ternak sapi dan kerbau.
Kasus penyakit LSD pertama kali ditemukan pada 6 Februari 2023 lalu, di posko pemeriksaan sebelum memasuki Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng.
Penyakit itu ditemukan Tim Kesehatan Hewan Diskanak Purwakarta yang sedang melakukan pemeriksaaan hewan dan kontroling rutin lalu lintas ternak serta vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
Baca Juga:Bawa Sajam, Polisi Amankan Belasan Pelajar SMKAntisipasi Kekeringan Fenomema El-Nino
Ida mengatakan, pasca ditemukannya kasus penyakit LSD tersebut, Tim Kesehatan Diskanak memperketat monitoring dan kontroling untuk mencegah penularan dan penyebarannya. “Sesuai arahan Ibu Bupati, pasca ditemukannya penyakit tersebut, kita terus melakukan monitor ketat. Kita ingin memastikan semua penyakit itu tidak menyebar luas dan bisa segera kita atasi,” kata Ida, Jumlah hewan ternak sapi dan kerbau yang terkena penyakit LSD terhitung kecil dibandingkan dengan jumlah total ternak sapi di Purwakarta yang mencapai 13.808, sedangkan jumlah ternak kerbau mencapai 368 ekor. “Meski demikian kita tidak mau kasus itu menjangkiti sapi-sapi lain. Kita akan terus melakukan monitoring dan kontrol ketat terhadap semua lokasi ternak sapi dan semua pasar hewan di Purwakarta, sehingga penyakit itu benar-benar bisa kita atasi,” pungkasnya.(mas/sep)