PASUNDAN EKSPES-Papais merupakan makanan khas ikon Desa Cisaat Kecamatan Ciater. Biasanya makanan ini sering dijumpai di setiap acara syukuran atau hajatan di Desa Cisaat.
Papais terbuat dari olahan tepung dan gula merah yang dilarutkan kemudian dibungkus daun Bangban. “Papais ini sudah ada dari zaman dulu, dari zaman orang tua saya juga suka bikin papais,” ujar warga Cisaat, Mimi kepada Pasundan Ekspres, Kamis (15/6).
Dia mengatakan, papais ini sudah ada dari zaman dahulu. Dia bisa membuatnya karena sering dulu membantu orang tuanya membuat papais.
Baca Juga:Pramuka Jadi Esktrakurikuler Unggulan SDN Ekasari Pamanukan, Berhasil Jadi Juara Gema Pramuka 2022Keindahan Alam Desa Cibeusi Tak Ada Habisnya, Punya Curug Cibareubeuy yang Indah dan Sejuk
Rasanya yang manis dan cara pengolahannya yang unik membuat siapa saja yang melihat papais selalu ingin mencicipinya. Tidak heran kalau papais banyak disukai anak-anak maupun orang tua di Desa Cisaat.
Proses pembuatannya pun terbilang mudah dan menggunakan bahan yang sederhana juga mudah ditemui. “Dari proses pengolahan sampai pengemasan kurang lebih 1 jam,” ujarnya.
Pertama-tama larutkan gula merah asli di dalam wajan dengan api tidak terlalu besar. Setelah gula larut selanjutnya taburi parutan kelapa secukupnya tergantung banyaknya gula dan tepung.
Lalau panaskan gula dan parutan kelapa yang sudah tercampur sampai agak mengental, setelah agak mengental kemudian kasih adonan tepung yang sudah dicampuri sedikit air.
“Setelah semua adonan tercampur, kemudian diaduk sampai mengental,” ucapnya.
Setelah benar-benar mengental, adonan dikemas menggunakan daun Bangban yang ditusuk menggunakan bambu kecil. Setelah semua ya dikemas rapih selanjutnya dikukus selama 10 menit dan papais siap dihidangkan.(acp/ysp)