PASUNDAN EKSPRES – Hati atau liver terkenal karena kemampuannya menyaring racun. Namun, tahukah kita bahwa hati juga memiliki kemampuan luar biasa untuk meregenerasi dirinya sendiri, membuatnya lebih muda dibandingkan organ lainnya?
Seberapa muda sebenarnya hati atau liver dalam tubuh manusia? Mari kita bahas penjelasannya berdasarkan laman Science ABC.
1. Penentuan Umur Hati/Liver
– Ahli biologi molekuler, Dr. Olaf Bergmann dari Dresden University of Technology di Jerman, melakukan studi pada tikus dan menemukan bahwa hati tikus dapat hidup hingga 400 hari.
– Namun, penemuan ini tidak berbanding lurus dengan manusia.
– Dr. Olaf berkata, “Untuk mengetahui apa yang terjadi pada manusia, kami perlu menilai usia sel hati manusia secara langsung.”
Baca Juga:Profil Lengkap Ivan Fresneda: Pemain Sepak Bola Muda Berbakat Asal SpanyolWilfried Singo Dalam Radar Milan dan Inter: Siapakah yang Akan Membawanya Pulang?
2. Penelitian Dr. Kirsty Spalding
– Dr. Kirsty Spalding melakukan penelitian pada tahun 2005, di mana ia menghitung usia neuron otak menggunakan penanggalan radiokarbon yang umumnya digunakan dalam bidang arkeologi untuk menghitung usia benda-benda kuno.
– Radiokarbon adalah karbon radioaktif yang terbentuk di atmosfer dan bereaksi dengan oksigen.
– Karbon ini diserap oleh tanaman selama proses fotosintesis dan diteruskan ke hewan yang mengkonsumsinya.
– Dr. Kirsty menggunakan penurunan kadar radiokarbon yang disebabkan oleh pengujian senjata nuklir di atas tanah pada tahun 1950-1960-an untuk mengkorelasikan tingkat radiokarbon dalam DNA manusia.
3. Metode Penelitian Dr. Olaf Bergmann Mengenai Hati/Liver
– Dr. Olaf juga menggunakan penanggalan kelahiran radiokarbon retrospektif untuk menghitung usia hati.
– Ia membandingkan tingkat radiokarbon di atmosfer dengan sampel jaringan hati manusia.
– Melalui penelitian ini, Dr. Olaf dan timnya menemukan bahwa rata-rata sel hati manusia berumur kurang dari tiga tahun.
– Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa sel hati dapat hidup hingga 10 tahun.
Dalam penelitian ini, Dr. Olaf Bergmann dan timnya menjadi peneliti pertama yang membuktikan bahwa hati merupakan organ yang paling awet muda karena kemampuannya untuk meregenerasi diri.
Proporsi sel hati yang lebih tua dalam tubuh cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami peran sel-sel hati yang lebih tua.