PASUNDAN EKSPRES – Penelitian terkini telah mengungkapkan hubungan antara penyusutan ukuran otak manusia dengan perubahan iklim di masa lalu.
Studi ini ditulis oleh seorang ilmuwan kognitif bernama Jeff Morgan Stibel dari Natural History Museum di California.
Pentingnya Memahami Dampak Perubahan Iklim pada Ukuran Otak dan Perilaku Manusia
Menurut Stibel dalam penelitiannya, mengingat tren pemanasan global saat ini,
penting untuk memahami dampak perubahan iklim pada ukuran otak dan perilaku manusia.
Baca Juga:8 Langkah Mudah Cara Memindahkan Chat WhatsApp Kamu ke HP BaruMengenal Ilona Cecilia Budiman: Seorang Tokoh Berpengaruh dalam Dunia Seni dan Film
Dalam studi ini, peneliti mempelajari ukuran 298 spesimen otak manusia yang mengalami perubahan selama 50 ribu tahun terakhir. S
pesimen-spesimen ini kemudian dikaitkan dengan riwayat suhu global, kelembapan, dan curah hujan.
Penyusutan Ukuran Otak Manusia Akibat Pemanasan Global
Dalam hasil penelitiannya, Stibel menemukan bahwa saat iklim di Bumi menjadi lebih hangat, ukuran rata-rata otak manusia secara signifikan menyusut.
Stibel menggunakan data ukuran tengkorak dari sepuluh studi yang melibatkan total 373 pengukuran dari 298 fosil manusia selama 50 ribu tahun.
Faktor ukuran tubuh berdasarkan asal geografis dan jenis kelamin juga dimasukkan untuk memperkirakan ukuran otak spesimen.
Analisis Stibel memperlihatkan pola umum perubahan ukuran otak manusia yang berkaitan dengan perubahan iklim.
Selama periode Holosen yang menghangat, manusia mengalami penyusutan ukuran otak rata-rata lebih dari 10,7 persen.
Baca Juga:Perjalanan Panjang Penemuan Bola Lampu: Mengungkap Fakta di Balik Nama Thomas Alva EdisonApa Artinya Sawadikap? Menjelajahi Makna di Balik Ucapan Sapaan Thailand
Perubahan ukuran otak ini terjadi ribuan tahun setelah perubahan iklim, terutama terlihat setelah Maksimal Glasial Terakhir sekitar 17 ribu tahun yang lalu.
Efek Merugikan Pemanasan Global terhadap Kognitif Manusia
Pola evolusi ini terjadi dalam periode yang relatif singkat, antara 5 ribu hingga 17 ribu tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa pemanasan global yang terjadi saat ini dapat memiliki dampak yang merugikan terhadap kognitif manusia.
Meskipun penurunan ukuran otak manusia hanya sedikit, dampaknya dapat dirasakan secara materiil terhadap fisiologi manusia dalam cara yang belum sepenuhnya dipahami.
Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Perkembangan Otak
Penelitian Stibel juga menyatakan bahwa kelembapan dan curah hujan dapat mempengaruhi perkembangan otak.
Namun, meskipun perubahan iklim berhubungan dengan ukuran otak, tidak dapat dikatakan bahwa iklim itu sendiri adalah tolok ukur dari semua variasi evolusi manusia.