SUBANG-Memasuki bulan Dzulhijjah atau bulan haji kerap disebut musim nikah, karena banyak warga yang melangsungkan pernikahan di bulan tersebut. Sebagain besar warga beranggapan jika bulan ini baik untuk melangsungkan pernikahan.
Hal itu pun menjadi berkah bagi penjual janur kuning di Kelurahan Soklat, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang.
Seorang pengrajin janur Endi (76) atau biasa disapa Ayah Endi mengaku penjualan janur yang dimilikinya mengalami peningkatan.
Baca Juga:Baliho Vicky Prasetyo Tak Kantongi PerizinanPolisi Ciduk Enam Anggora Geng Motor, Pelaku Penganiayaan Remaja
“Tepatnya dari bulan Juni sampai sekarang pesanan janur alhamdulillah meningkat, banyak orang yang menikah menjadi berkah juga untuk saya penjual janur,” ujarnya.
Menurut pengalamannya setiap tahun, Endi sudah paham betul siklus penjualn janur di musim nikah ini. Endi sendiri sudah mengantisipasi dengan menyiapkan bahan baku dalam jumlah banyak.
Dalam sehari ia bisa mendaptkan pesanan sebanyak lima janur, dengan rata-rata pengerjaan selama 4 jam tergantung ukuran dan variasi janur yang dipesan oleh pembeli.
“Sehari bisa sampai 5 pesanan janur, kadang pembuatan janurnya suka sampai tengah malam, kadang jam 1 malam baru selesai,” terangnya.
Endi mengatakan, penjualan janur miliknya tak hanya dipasarkan di wilayah Kabupaten Subang saja, melainkan pemasarannya hingga keluar kabupaten seperti Indramayu dan Purwakarta. Bahkan sampai terjual ke Abu Dhabi.
Untuk satu set janur kuning yang dijual, Endi mematok harga mulai dari Rp 75.000 hingga Rp250.000 tergantung ukuran dan variasi janur yang diinginkan pembeli. (cdp/ysp)